Suasana Tenda Jemaah Haji Indonesia di Mina: Suhu Panas dan Kendala Transportasi Jadi Sorotan

Diposting pada

Mina, Arab Saudi – 8 Juni 2025 – Suhu udara di Mina tercatat mencapai 42 derajat Celsius usai salat Ashar, saat ribuan jemaah haji dari berbagai negara berbondong-bondong menuju Jamarat untuk melontar jumrah. Di antara mereka, tampak rombongan jemaah haji Indonesia yang berkumpul di tenda khusus dengan nuansa khas Tanah Air.

Dalam kunjungan CNNIndonesia.com ke camp jemaah Indonesia, terlihat suasana akrab: ada yang menyeruput kopi, menikmati mi instan, hingga mengambil es krim gratis dari donatur. Bahasa Jawa dan spanduk rombongan menjadi penanda khas jemaah asal Indonesia dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten.

Di dalam tenda ber-AC dan kipas angin, sekitar 100 jemaah berhimpitan untuk istirahat, beribadah, hingga berkomunikasi dengan keluarga. Meski fasilitas makan dan minum dinilai memadai, masalah transportasi dari Muzdalifah ke Mina menjadi keluhan utama.

Agus Mustofa, jemaah dari Magetan, mengaku terpaksa berjalan kaki tengah malam dari Muzdalifah karena bus tidak tersedia dan lalu lintas sangat padat. Hal serupa juga dirasakan banyak rombongan lain. Selain itu, pembagian kartu Nusuk yang lambat dan kurangnya tempat tidur di tenda juga dikeluhkan.

Beberapa jemaah bahkan mengalami perpisahan camp dengan pasangan karena masalah koordinasi. Menjelang Magrib, antrean panjang terjadi di fasilitas WC dan tempat wudhu, sementara di tenda wanita berlangsung pembagian makan malam.

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) tampak sibuk memeriksa kondisi jemaah lansia yang kelelahan dan mengalami batuk-pilek akibat cuaca panas ekstrem.

Kisah ini mencerminkan semangat dan ketangguhan jemaah Indonesia dalam menunaikan ibadah haji di tengah tantangan logistik dan cuaca ekstrem di Mina.