Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di ibu kota meningkat. Fenomena ini diperkirakan juga terjadi di daerah lain seiring cuaca panas ekstrem yang diprediksi BMKG hingga akhir Oktober 2025.
Pramono meminta dinas terkait, termasuk Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air, memperkuat mitigasi, seperti penyemprotan lingkungan. “Kenaikan ini memang karena keadaan alam, semoga akhir Oktober sudah normal kembali,” ujarnya.
Sejak Januari–Oktober 2025, Dinas Kesehatan Jakarta mencatat 1.966.308 kasus ISPA, dengan peningkatan mulai terlihat sejak Juli. Kepala Dinkes Jakarta, Ani Ruspitawati, menyebut ISPA mudah menular melalui droplet dan partikel udara, dengan gejala mulai dari batuk, pilek, nyeri tenggorokan, hingga sesak napas pada kasus berat.
Meski jumlah kasus meningkat, Ani menegaskan kenaikan masih sesuai pola musiman dan tidak signifikan.
