Terobosan Baru! Peneliti Ungkap Cara Atasi Hipertensi Tanpa Obat

Diposting pada

Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi ancaman global dan dikenal sebagai silent killer. Kabar baiknya, peneliti dari University of California, San Francisco (UCSF) menemukan cara sederhana menurunkan tekanan darah tanpa obat, yaitu melalui aktivitas fisik rutin.

Studi ini menunjukkan bahwa melakukan olahraga selama lima jam per minggu secara konsisten dapat secara signifikan menurunkan risiko hipertensi. Gaya hidup aktif terbukti menjadi solusi alami yang efektif.

Penelitian ini dipimpin oleh Kirsten Bibbins-Domingo, ahli epidemiologi dari UCSF, yang menekankan pentingnya menjaga aktivitas fisik, terutama setelah memasuki usia paruh baya.

“Remaja biasanya aktif secara fisik, tapi aktivitas ini menurun seiring bertambahnya usia,” ujarnya dalam American Journal of Preventive Medicine.

Lebih dari 5.100 orang dewasa dari empat kota di AS diteliti selama 30 tahun. Hasilnya, mereka yang rajin olahraga minimal lima jam per minggu memiliki tekanan darah lebih stabil dibandingkan yang hanya mengikuti rekomendasi minimal, yaitu 150 menit per minggu.

Olahraga untuk Hipertensi

Pedoman kesehatan global selama ini menyarankan orang dewasa untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu.

Namun, penelitian dari University of California, San Francisco (UCSF) menunjukkan bahwa menggandakan durasi menjadi 300 menit atau 5 jam per minggu memberikan manfaat lebih besar, terutama dalam mencegah hipertensi.

“Melakukan dua kali lipat dari panduan aktivitas fisik minimum terbukti lebih efektif mencegah hipertensi dibanding hanya memenuhi standar dasar,” kata Jason Nagata, pakar kesehatan remaja di UCSF, dikutip dari earth pada Selasa, 24 Juni 2025.

Olahraga yang dianjurkan pun tidak harus intens. Aktivitas aerobik ringan seperti jalan cepat, bersepeda santai, atau berenang ringan sudah cukup membantu menurunkan tekanan darah.

Dalam analisis terhadap 435 uji klinis, peneliti menemukan bahwa olahraga rutin dapat menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 3,5 mmHg pada orang sehat, dan hingga 5,5 mmHg pada penderita hipertensi atau penyakit gaya hidup lainnya.

“Setiap penurunan tekanan darah sistolik, sekecil apa pun, sangat penting dalam mencegah komplikasi kardiovaskular,” tambah Nagata.

Faktor Sosial juga Berpengaruh

Penelitian juga mencatat bahwa kemampuan seseorang untuk mempertahankan gaya hidup aktif tidak hanya bergantung pada niat pribadi, tetapi juga pada faktor sosial dan ekonomi.

Penurunan aktivitas fisik mulai tampak saat usia 40 tahun, terutama di kalangan pria dan wanita kulit putih. Namun, pada kelompok kulit hitam, tren penurunan ini terus berlanjut hingga usia lanjut.

Bahkan pada usia 60 tahun, sekitar 80–90% partisipan kulit hitam hidup dengan hipertensi, dibandingkan dengan 70 persen pria kulit putih dan 50 persen wanita kulit putih.

“Faktor seperti kondisi ekonomi, lingkungan yang tidak mendukung, serta tanggung jawab keluarga atau pekerjaan sering kali membuat seseorang sulit untuk tetap aktif,” kata Nagata.

Konsistensi Lebih Penting daripada Intensitas

Para peneliti menekankan bahwa konsistensi dalam berolahraga jauh lebih penting dibanding intensitas tinggi dalam waktu singkat.

Aktivitas fisik dengan intensitas sedang yang dilakukan secara rutin terbukti mampu menjaga fleksibilitas pembuluh darah, menurunkan kadar hormon stres, serta mendukung kesehatan jantung dalam jangka panjang.

“Pesan kami jelas, tetap aktif, dan lakukan secara konsisten,” kata Kirsten Bibbins-Domingo dari UCSF.

Kebiasaan olahraga yang dilakukan secara teratur bahkan bisa menjadi langkah pencegahan dini sebelum seseorang memerlukan pengobatan medis.

Bagi masyarakat yang ingin menghindari ketergantungan pada obat-obatan, temuan ini menjadi kabar baik.

Cukup dengan lima jam aktivitas fisik per minggu, risiko tekanan darah tinggi dapat ditekan secara signifikan tanpa perlu intervensi farmakologis.

Penelitian ini menjadi pengingat bahwa perubahan gaya hidup sederhana dapat memberikan dampak besar.

Dengan langkah kecil seperti rutin bergerak, kita bisa menjaga kesehatan jantung dan mencegah berbagai komplikasi serius di masa depan.