Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo belum kembali ke Indonesia usai melakukan kunjungan kerja ke Spanyol dan Italia. Kabarnya, Menteri Pertanian SYL sedang sakit dan kepulangannya ke Indonesia akan tertunda.
SYL menjadi sorotan saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) menggerebek rumah dinas SYL di kawasan Widya Chandra dan kantornya di kantor Kementerian Pertanian di Ragunan, Jakarta.
Dalam penggeledahan, Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan uang tunai miliaran dolar, alat penghitung uang, dan dokumen terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. Selain itu, ditemukan 12 pucuk senjata api dan kasusnya dilimpahkan ke pihak kepolisian Indonesia.
Terkait SYL yang tak kembali ke Indonesia, KPK angkat suara. Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Ali Fikri mengatakan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus menyelidiki SYL terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
“Kami ingin menekankan bahwa kami akan memastikan bahwa kami terus melakukan semua pekerjaan investigasi terkait masalah ini. Di saat yang tepat, perkembangannya pasti akan kami sampaikan secara lengkap dan komprehensif,” kata Ali.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim mengatakan, posisi SYL masih belum ada di Indonesia. Silmy menjelaskan, SYL meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta pada 24 September 2023 dengan penerbangan Qatar-Doha-Roma. Berdasarkan catatannya, SYL akan kembali pada 30 September dan tiba di rumah pada 1 Oktober.
Tapi dari situ kami verifikasi tidak ada pemantauan di sistem bahwa yang bersangkutan ada di Indonesia, kata Silmy Karim, Selasa, 10 Maret 2023 di Kompleks Istana Kepresidenan.
Sejauh ini, pihak Imigrasi belum memasukkan SYL ke dalam daftar pencarian orang (DPO) karena belum adanya surat rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya belum menerima surat apa pun dari Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai saran atau keputusan mengenai perlunya proses penyidikan di lingkungan Komisi Pemberantasan Korupsi,” imbuhnya.
Sementara itu, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengumumkan Menteri Pertanian SYL menjalani perawatan usai kunjungan kerja ke Eropa. Sahroni mengatakan SYL seharusnya pulang pada 1 Oktober namun harus ke rumah sakit sehingga kepulangannya tertunda.
“Pak SYL ada kegiatan di luar negeri dan harus pulang tanggal 1 Oktober. Cuma masalah fisiknya, dia punya masalah prostat, jadi langsung ke rumah sakit,” kata Sahroni kepada wartawan.
Ia pun memastikan SYL akan kembali ke Jakarta dalam waktu dekat. Menurut Sahroni, SYL akan kembali ke Indonesia pada Jumat, 5 Oktober.
“Hipotesisnya hilang, kontaknya hilang. Ya, tahukah Anda, ketika orang sudah tua, mereka punya masalah prostat, mereka menghabiskan banyak waktu memikirkan telepon. Ya, akhirnya mereka tidak bisa berkomunikasi. Tanggal 5 dia di Jakarta,” ujarnya.