Pencopotan baliho bergambar Ganjar Pranowo–Mahfud MD di sekitar lokasi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke balai desa Batu Bulan di Gianyar, Bali dinilai sebagai tindakan berani. Apalagi Bali sudah lama dikenal sebagai kandang banteng.
Pencopotan baliho Ganjar Mahfud harus diusut. “Bali adalah sarang banteng. Itu kandang banteng. Jadi kalau ada yang berani, harus diselidiki,” kata Ketua Dewan Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Komarudin mengingatkan, tidak boleh ada pihak yang berani mengganggu PDI Perjuangan jika tetap diam. “Jangan ganggu banteng yang diam. Saat dia bangun, dia akan menjadi brutal. Itu seekor banteng. Banteng tidak menangis. “Jangan ganggu dia, dia berbahaya,” kata Komarudin.
Komarudin berharap tidak ada maksud tersembunyi, baik pribadi maupun kolektif, dalam pencopotan baliho Ganjar Mahfud di Bali. Apalagi jika aksi 2024 itu demi kepentingan politik.
“Kami berdoa agar semua kepentingan pribadi atau kolektif dibatasi agar pemilu berjalan lancar,” kata Komarudin.
Video pencopotan bendera dan baliho PDI-Perjuangan yang dilakukan Satpol PP bergambar Ganjar-Mahfud viral di media sosial. Pencopotan baliho tersebut bertepatan dengan kunjungan kerja Jokowi ke Gianyar.