Xiaomi Raih Pendapatan Rp 252 Triliun, Cuan Naik 64,5 Persen

Diposting pada

Xiaomi mengumumkan laporan pendapatan periode tiga bulan pertama (kuartal pertama 2025) yang berakhir pada 31 Maret 2025.

Perusahaan yang melantai di bursa saham Hong Kong ini mencatat pendapatan pada kuartal pertama sebesar RMB 111,3 miliar atau setara Rp 252 triliun.

Terjadi peningkatan pendapatan Xiaomi total sekitar 47,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari total pendapatan di atas, Xiaomi membukukan laba bersih RMB 10,7 miliar atau setara Rp 24 triliun. Jumlah ini naik 64,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mengutip keterangan resmi perusahaan, Sabtu (31/5/2025), terjadi pertumbuhan di semua segmen bisnis Xiaomi pada kuartal pertama 2025.

Pendapatan smartphone Xiaomi meningkat 8,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi RMB 50,6 miliar atau setara Rp 114,6 triliun.

Dari total pendapatan smartphone itu, harga jual rata-rata smartphone Xiaomi meningkat di angka Rp 2,7 jutaan. Xiaomi 15 Ultra pun laku keras 90 persen lebih banyak dibandingkan pendahunya.

Sementara pendapatan dari produk IoT dan lifestyle naik 58,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi RMB 32,3 miliar atau setara Rp 73,2 triliun.

Pertumbuhan pendapatan produk IoT Xiaomi  dan lifestyle didorong penjualan mesin cuci dan kulkas hingga pengiriman AC yang naik lebih dari 65 persen ketimbang tahun lalu.

Adapun pendapatan dari mobil listrik cerdas, AI, hingga inovasi baru lainnya mencapai RMB 18,6 miliar atau Rp 42,1 triliun. Xiaomi bocorkan, perusahaan mengirimkan mobil listrik SU7 Series sebanyak 75.869 unit.

HP Rp 6,7 Jutaan Sumbang 25 persen dari Total Penjualan

Seperti diumumkan, pendapatan dari bisnis smartphone Xiaomi yang mengalami peningkatan hingga Rp 114,6 triliun. Adapun total penjualan 41,8 juta unit sekaligus menandai pertumbuhan bisnis ponsel Xiaomi tujuh kuartal berturut-turut.

Data Canalys mengungkap, Xiaomi mempertahankan posisi dalam peringkat top 3 brand smartphone global. Pangsa pasar smartphone Xiaomi kini sebesar 14,1 persen.

Sementara itu di dalam negerinya, Xiaomi kini menjadi nomor satu dalam hal penjualan di pasar smartphone Tiongkok.

Data pihak ketiga menyebutkan, penjualan smartphone Xiaomi dengan harga Rp 6,7 jutaan ke atas menyumbang 25 persen dari total penjualan smartphone.

Adapun smartphone di rentang Rp 9 jutaan ke atas menyumbang 9,6 persen dari total smartphone penjualan Xiaomi. Angka ini naik 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penjualan Mobil Listrik Xiaomi Bergairah

Pendapatan Xiaomi dari kendaraan listrik, AI hingga inovasi terbaru juga terus meningkat. Total ada 75.869 mobil terkirim selama kuartal ini.

Perusahaan pun akan meningkatkan produksi guna mencapai target pengiriman 350.000 kendaraan sepanjang 2025.

Saat ini Xiaomi memiliki 235 pusat penjualan kendaraan listrik di 65 kota di Tiongkok.

Sekadar informasi, mobil listrik SU7 terkirim sebanyak 258.000 unit sejak debutnya, dengan pengiriman bulanan 20.000 mobil selama enam bulan berurut-turut.

Bisnis IoT dan Perangkat Rumah Tangga

Dalam hal produk IoT dan lifestyle, penjualan perangkat rumah tangga Xiaomi naik signifikan. Total ada 1,1 juta AC Xiaomi yang terjual.

Penjualan kulkas lebih dari 880 ribu unit, sementara penjualan mesin cuci naik dua kali lipat menjadi 740 ribu unit.

Pada sisi lain, bisnis tablet pun tumbuh kuat. Canalys melaporkan, penjualan tablet Xiaomi naik 56,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk pertama kalinya tablet Xiaomi juga menguasai peringkat tiga besar global. Lalu, penjualan produk wearable bands Xiaomi menduduki peringkat nomor 1 global dan nomor 2 di Tiongkok.

Penjualan TWS atau earbuds Xiaomi menempati peringkat nomor dua global dan pertama di Tiongkok.

Hingga 31 Maret 2025, jumlah perangkat IoT yang terhubung di platform AIoT Xiaomi menningkat jadi 943 juta unit. Jumlah pengguna dengan lima atau lebih perangkat yang terhubung ke platform AIot mencapai 19,3 juta user.

Per Maret 2025, pengguna aktif aplikasi Xiaomi Home pun tumbuh jadi 106,4 juta atau naik 19,,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Jumlah pengguna aktif bulanan Assistant Xiaomi pun meningkat jadi 146,7 juta atau naik 17,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Fokus pada Inovasi Chipset

Ke depannya, Xiaomi bakal berinovasi pada core technologies untuk memperkuat kepemimpinan di bidang teknologi masa depan.

Untuk itu, sepanjang kuartal pertama 2025, Xiaomi menggelontorkan biaya riset dan pengembangan hingga Rp 15,2 triliun. Jumlah ini naik 30,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Saat ini jumlah karyawan bidang RnD Xiaomi menjadi 21,731 orang.

Xiaomi menghasilkan lebih dari 43.000 paten global. Bahkan, Xiaomi akan menginvestasikan Rp 453,2 triliun untuk riset dan pengebangan dalam lima tahun ke depan.

Xiaomi juga mulai fokus ke inovasi chipset dengan memperkenalkan Xiaomi Xring 01, chip terintegrasi AI dengan fabrikasi 3nm yang sudah disematkan ke smartphone dan tablet.