Waspada! Abrasi Ancam Jalan dan Sawah Warga Dekat Perbatasan Indonesia-Malaysia

Diposting pada

PALOH – Abrasi melanda bibir pantai Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Dampak dari abrasi diperparah oleh perubahan iklim mengancam jalan poros utama maupun lahan pertanian yang bisa mengganggu swasembada pangan di Kalimantan Barat.

Demikian disampaikan Kepala Desa Matang Danau, Halipi dan Camat Paloh, Budi Susanto saat Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra meninjau langsung lokasi terdampak abrasi.

Perjalanan darat sekitar tujuh jam dari Kota Pontianak, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat tak menyurutkan langkah Herzaky untuk menyerap aspirasi warga di kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia tersebut.

Karena jika tidak segera ditangani, bukan hanya sawah yang hilang, melainkan juga sumber penghidupan ribuan jiwa. Menurut keterangan warga setempat setiap tahunnya abrasi mengikis 5-8 meter. Salah satu jembatan juga sempat ambruk diterjang ombak.

“Kondisi di sini sudah sangat darurat. Abrasi menggerus 5 hingga 8 meter pantai setiap tahunnya, dan itu mengancam jalan poros utama yang menghubungkan beberapa desa dan kecamatan. Bahkan dulu ada lapangan bola, sekarang sudah habis tergerus laut,” ujar Kepala Desa Matang Danau, Halipi saat menyampaikan kepada Herzaky.

Sementara itu, Herzaky menjelaskan, saat ini masih terdapat sekitar 400–450 meter garis pantai yang belum mendapatkan penanganan, dan belum tercakup dalam perencanaan tahun berjalan.