Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Warga Tangerang Dilatih Hasilkan Cuan dari Limbah Organik

Warga Puri Kosambi RT 024, Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, dilatih oleh civitas Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) dalam mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pundi-pundi uang.

Program ini didukung dana hibah pengabdian masyarakat dari DRTPM Mendikti Saintek tahun 2025.

Ketua Tim pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (PPM) Imam Sudarmaji mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengolahan limbah organik rumah tangga sekaligus menghadirkan dampak ekonomi.

Hasil komposter dapat dimanfaatkan, sementara lidah buaya bisa dibudidayakan untuk minuman sehat dan obat,” kata Imam, Senin (22/09/2025).

Sementara, sebelum melakukan pelatihan langsung kepada warga, anggota tim Dadang Saepuloh mengatakan, pihaknya berdiskusi terlebuh dulu dengan warga. Bukan sekali, tapi secara intens agar mengetahui apa yang dibutuhkan oleh warga.

“Kami bersama Pak RT melakukan analisis kebutuhan mitra. Dari proses itulah muncul permintaan warga agar disediakan komposter, bibit lidah buaya, dan bibit mangga sebagai sarana pemberdayaan yang nyata,” jelasnya.

Setelah kebutuhan ditentukan, tim UNIS menyusun program yang meliputi sosialisasi komposter, pembuatan EM4, teknologi sederhana komposter, serta pembagian bibit lidah buaya dan bibit mangga. Warga juga mendapat pelatihan pemanfaatan hasil komposter baik dalam bentuk padat maupun cair atau air lindi.

Masyarakat kemudian dilatih mengolah lidah buaya menjadi produk sehat. Untuk mendukung pemasaran, tim juga memberikan pendampingan promosi produk, desain kemasan, hingga strategi penjualan melalui marketplace online.

Sebagai tindak lanjut, tim UNIS membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Masa Kini. Melalui KWT, perempuan di lingkungan tersebut diarahkan untuk mengembangkan usaha berbasis komposter, lidah buaya, dan tanaman produktif lainnya agar manfaat program semakin meluas.

“Dalam tahap implementasi, sebanyak 18 unit komposter, 100 bibit lidah buaya, dan 55 bibit pohon mangga resmi diserahkan kepada warga pada Tanggal 21 September 2025 secara simbolik,” katanya.

Pihak universitas berharap, sarana tersebut dirawat dan dimanfaatkan dengan baik sehingga berdampak pada kebersihan lingkungan sekaligus peningkatan ekonomi keluarga.

Salah satu warga Erphin Harapan mengaku, dengan hadirnya akademisi langsung ke masyarakat, bisa membuat pihaknya lebih produktif dan berpenghasilan mandiri.

“Kami berharap UNIS tetap konsisten, dan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan nyata melalui dinas terkait agar KWT bisa berkembang,” katanya.

Exit mobile version