Warga Ponorogo Geger, Mantan TKW Dewi Astutik Jadi Buronan BNN dan Interpol Terkait 2 Ton Sabu

Diposting pada

Ponorogo — Warga Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo, digemparkan oleh kabar bahwa Dewi Astutik, perempuan yang pernah tinggal di daerah mereka, menjadi buronan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan interpol. Dewi diduga terlibat dalam sindikat narkoba internasional dan menjadi otak penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun dalam jaringan Fredy Pratama.

Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, mengonfirmasi bahwa Dewi bukan warga asli dusun, namun pernah tinggal di sana setelah menikah dengan seorang warga pada 2009. Ia juga dikenal pernah bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Taiwan, Hongkong, dan Kamboja.

Gunawan menyebut warga hanya mengenalnya sekilas dan tidak terlalu akrab. Kabar keterlibatan Dewi dalam sindikat narkoba membuat warga merasa prihatin. Polisi sempat datang untuk memastikan alamatnya, dan benar bahwa Dewi pernah tinggal di wilayah tersebut.

Menanggapi kasus ini, Kantor Imigrasi Ponorogo segera menggelar rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) untuk memperkuat pengawasan terhadap orang asing dan pergerakan tenaga kerja. Kepala Imigrasi Ponorogo, Happy Reza Dipayuda, mengungkapkan bahwa Dewi hanya mengaku sebagai TKI untuk menyamarkan aktivitas perekrutan kurir narkoba.

Menurut Happy, paspor Dewi diterbitkan bukan di Kantor Imigrasi Ponorogo, meski ia lahir di sana. Sepanjang 2024, pihak imigrasi telah menolak 230 permohonan paspor karena indikasi pemalsuan identitas atau penempatan kerja ilegal.

Kasus ini menjadi sorotan nasional karena menunjukkan modus penyamaran perdagangan narkoba melalui jalur tenaga kerja migran.