Seorang wanita di Brasil telah dipenjara selama 14 tahun setelah menulis pesan yang menyinggung dengan lipstik di sebuah patung selama kerusuhan di Brasilia.
Debora Rodrigues ikut serta dalam kerusuhan pada Januari 2023, bersama dengan ratusan pendukung mantan presiden Jair Bolsonaro.
Kerusuhan tersebut menyebabkan ribuan pendukung Bolsonaro menyerang gedung-gedung pemerintah setelah kekalahannya dalam pemilihan umum tahun sebelumnya.
Rodrigues, pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro, dinyatakan bersalah atas berbagai tuduhan, termasuk perusakan properti, keterlibatan dalam organisasi kriminal, dan percobaan kudeta terhadap Presiden Lula da Silva.
Meski Rodrigues mengaku hanya bertindak impulsif dan menyesali perbuatannya, hakim menekankan bahwa ia dihukum bukan hanya karena aksi grafiti tersebut, tetapi atas peranannya dalam kerusuhan yang lebih luas. Hakim Alexandre de Moraes menyatakan Rodrigues sadar dan sukarela bergabung dengan aksi untuk menggulingkan pemerintah, bahkan mencoba menghapus bukti dari ponselnya. Kasusnya menjadi simbol perjuangan bagi pendukung Bolsonaro, yang menilai Rodrigues sebagai korban persekusi politik.
Sementara itu, Bolsonaro sendiri tengah menghadapi ancaman hukuman lebih dari 40 tahun jika terbukti bersalah atas dugaan percobaan kudeta.