Viral di media sosial penampakan trotoar di belakang Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat ‘disulap’ ukurannya menjadi lebih sempit. Para pejalan kaki pun protes, sebab ukuran trotoar tersebut tidak layak dipakai berjalan.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendengar dan membaca suara warga di media sosial. Di pun berjanji akan memberi perhatian khusus dan melakukan penertiban.
“Di belakang GI yang sekarang ini mengalami penyempitan karena begitu banyak parkir motor dan sebagainya. Kami akan tertibkan,” tegas Pramono di Jakarta, Senin (16/6/2025).
Menurut Pramono, trotoar untuk pejalan kaki dipastikan menjadi perhatian khusus Pemprov Jakarta. Dia menyatakan, secara bertahap di ruas jalan-jalan Jakarta sedang dibangun trotoar yang semakin layak, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Warga Jangan Pernah Berhenti Beri Saran dan Kritik
“Sekarang ini kan kita lagi membuat pendestrian terutama di daerah-daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat. Pedestriannya mulai kita tata, kita sambungkan. Memang tidak bisa langsung semuanya, enggak mungkin lah. Karena itu butuh biaya yang cukup tinggi, tetapi kami memulai dan untuk memulai itu disabilitas menjadi prioritas,” janji dia.
Pramono meminta, masyarakat jangan pernah berhenti memberi saran dan kritik. Dia mengungkap, semua hal untuk Jakarta yang lebih baik dari aduan warganet selalu masuk ke meja laporannya.
“Saya mendapatkan laporan. Jadi saya sebagai gubernur memang jujur setiap waktu, setiap saat orang di tempat medsos saya (mendengar) dan (merespon) berbagai hal melaporkan itu,” ucap Pramono menandasi.