Baru-baru ini, banyak orang mengunggah semangka di media sosial untuk mengungkapkan kepeduliannya terhadap Palestina. Bagaimana buah menyegarkan ini menjadi simbol solidaritas Palestina?
Bagi warga Palestina, semangka adalah simbol budaya dan identitas mereka. Sebagai bentuk protes, warga Palestina menggunakan semangka untuk mewakili identitas nasional mereka, hubungan mereka dengan tanah air, dan perlawanan mereka.
Kamis 10 Februari 2023, semangka akan tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza. Buah ini memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina yaitu merah, hijau, putih dan hitam. Oleh karena itu, digunakan untuk memprotes pencabutan bendera dan identitas Palestina oleh Israel.
Diketahui, pasca perang tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, pemerintah melarang penggunaan bendera Palestina di kawasan berpenduduk padat. Simbol ini juga sering muncul pada karya seni, kaos, coretan, poster dan tentunya pada emoji semangka yang kini populer di media sosial.
Hal ini menjadi jelas lagi ketika bendera Palestina baru-baru ini kembali mendapat kritik.
Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir memerintahkan polisi untuk menyita bendera Palestina di tempat-tempat umum.
Hal ini diikuti pada bulan Juni dengan rancangan undang-undang yang melarang penggunaan bendera di fasilitas yang didanai pemerintah. Sebagai tanggapan, Zazim, sebuah organisasi perdamaian Israel-Arab, memasang bendera Palestina berbentuk semangka di sekitar layanan taksi di Tel Aviv.
“Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri kami,” kata Amal Saad, warga Palestina dari Haifa yang mengorganisir kampanye semangka Zazim.
Saad melaksanakan rencananya secara rahasia dan dukungan yang diterimanya sangat besar: lebih dari 1.300 aktivis menyumbang untuk tujuan tersebut.