Vatikan, 7 Mei 2025 — Vatikan resmi menggelar konklaf untuk memilih Paus baru pada Rabu (7/5/2025), menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025. Proses sakral ini dimulai dengan Misa Kudus di Kapel Sistina pada pukul 10.00 waktu setempat atau 15.00 WIB, yang dipimpin oleh Dewan Kardinal seraya memohon bimbingan Roh Kudus dalam memilih pemimpin baru Gereja Katolik Dunia.
Sebanyak 133 kardinal elektor dari seluruh dunia, termasuk Kardinal Ignatius Suharyo dari Indonesia, akan mengikuti proses tertutup ini. Kardinal peserta harus berusia di bawah 80 tahun dan tidak diizinkan keluar dari Kapel Sistina selama konklaf berlangsung. Seorang kandidat harus meraih dua pertiga suara untuk terpilih menjadi Paus. Asap putih dari cerobong Kapel Sistina akan menjadi penanda terpilihnya Paus baru.
Lima Kandidat Kuat Paus 2025:
- Kardinal Mateo Zuppi (69 tahun) – Uskup Agung Bologna dan Presiden Konferensi Uskup Italia. Dekat dengan Paus Fransiskus dan dikenal karena misi perdamaian, termasuk untuk Ukraina.
- Kardinal Pietro Parolin (70 tahun) – Menteri Luar Negeri Vatikan. Seorang diplomat senior dan moderat yang dihormati, dengan pengalaman di Venezuela, Nigeria, dan Meksiko.
- Kardinal Robert Francis Prevost (69 tahun) – Kepala tim penasihat pemilihan uskup Vatikan. Misionaris di Peru dan tokoh penting dalam struktur kepemimpinan gereja.
- Kardinal Luis Antonio Tagle (69 tahun) – Mantan Uskup Agung Manila, Filipina. Disebut sebagai “bintang” teologi Katolik dan berpeluang menjadi Paus pertama dari Asia.
- Kardinal Peter Turkson (76 tahun) – Tokoh keadilan sosial dan lingkungan, serta penasihat Paus dalam penyusunan ensiklik Laudato Si. Dipandang sebagai penerus ideal semangat progresif Fransiskus.
Konklaf ini menjadi momen bersejarah sekaligus menentukan arah Gereja Katolik di masa depan. Umat Katolik dunia menanti sosok Paus baru yang akan menyapa dari balkon Basilika Santo Petrus begitu pemilihan selesai.