Gunung Tangkuban Perahu yang berlokasi di Subang, Bandung, Jawa Barat, mengalami peningkatan aktivitas sehingga berpotensi mengalami erupsi freatik.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Tangkuban Perahu sepanjang Selasa (3/6/2025), periode pukul 00.00-24.00 WIB, tercatat mengalami sebanyak 37 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1.5-9 mm, dan lama gempa 30-42 detik, serta 270 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 1.5-12 mm, dan lama gempa 7-29 detik.
Dalam periode pengamatan itu juga, Gunung Tangkuban Perahu mengalami sebanyak 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 6-9 detik.
Petugas Pos Pantau Gunung Tangkuban Perahu Kachfi Somantri mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Tangkuban Perahu untuk tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.
“Tidak diperbolehkan menginap atau berlama-lama berada di dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Perahu,” katanya.
Dirinya juga mengimbau, masyarakat untuk Segera menjauhi dan meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas dan ketebalan asap kawah, jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik.
“Waspada meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik yang dapat terjadi secara tiba-tiba, yaitu dengan tidak berlama-lama berada di sekitar area kawah aktif Gunung Tangkuban Perahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa,” imbaunya.
Selain itu, yang terpenting, masyarakat perlu waspada terhadap letusan freatik yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala peningkatan vulkanik yang jelas.
“Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat,” katanya.