Liputan6.com, Vancouver – Seorang pria berusia 30 tahun telah didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan tingkat dua setelah sebuah mobil menabrak kerumunan di festival jalanan di Vancouver, Kanada.
Serangan di sebuah festival yang merayakan budaya Filipina tersebut menewaskan 11 orang -termasuk anak berusia lima tahun- dan melukai puluhan lainnya.
Proses identifikasi beberapa korban terus berlanjut pada Minggu (28/4) malam, dan polisi mengatakan tersangka – Kai-Ji Adam Lo, seorang warga kota tersebut – kemungkinan akan didakwa dengan pembunuhan lebih lanjut.
“Kai-Ji Adam Lo, 30, muncul di pengadilan pada Minggu malam dan dikembalikan ke tahanan,” kata Departemen Kepolisian Vancouver, seraya menambahkan bahwa dakwaan lebih lanjut diperkirakan akan diajukan, seperti dikutip dari BBC, Senin (28/4/2025).
Kepala polisi sementara Steve Rai menggambarkan serangan hari Sabtu (27/4) di festival Hari Lapu Lapu – yang dihadiri hingga 100.000 orang – sebagai “hari tergelap dalam sejarah kota”.
Sejauh ini identitas korban tewas belum dirilis oleh pejabat, dan polisi mengatakan puluhan lainnya terluka dalam serangan yang tidak dianggap sebagai terorisme itu.
Penyidik mengatakan tersangka telah dikenal oleh polisi sebelum serangan tersebut, tetapi mengesampingkan motif ekstremis, alih-alih menunjuk pada riwayat masalah kesehatan mentalnya.
Penyelenggara festival tahunan Lapu Lapu Day mengatakan komunitas Filipina yang erat di kota tersebut “berduka” dan dampak serangan tersebut akan terasa selama bertahun-tahun mendatang.