JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melaporkan belasan korban meninggal dunia dan dua orang masih dalam pencarian akibat musibah banjir yang menerjang wilayah Bali. Proses pencarian dua korban tersebut masih dilakukan oleh Basarnas.
“Bencana ini menimbulkan duka mendalam dengan 18 orang meninggal dunia, dua orang masih dalam pencarian, 214 KK/659 jiwa terdampak (dalam pendataan), dan 185 jiwa mengungsi. Korban hilang masih terus dicari oleh Basarnas,” ujar Abdul di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Abdul menambahkan, Pemerintah Provinsi Bali memastikan masa tanggap darurat yang berlaku hingga 17 September 2025 akan difokuskan untuk pemulihan awal, termasuk perbaikan jembatan, jalan rusak, dan tembok penyengker yang jebol. Penanganan darurat dan pemulihan di wilayah terdampak masih berjalan, dengan prioritas utama menyelamatkan korban, memberikan bantuan logistik, serta memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir besar ini.
Ia menjelaskan, situasi terkini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada Kamis siang (11/9), genangan air di sejumlah titik di Kota Denpasar dan wilayah sekitarnya mulai surut, sehingga akses jalan utama perlahan kembali terbuka. Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus bergerak cepat membersihkan puing, memperbaiki fasilitas rusak, serta mengevakuasi warga yang masih terjebak.
“Bantuan logistik dari BNPB telah tersalurkan ke posko-posko pengungsian, mulai dari kebutuhan pokok, selimut, pakaian, hingga perlengkapan sekolah darurat. Warga yang sebelumnya terisolasi kini mulai mendapatkan pasokan bantuan dengan lebih lancar. Di beberapa wilayah, perahu karet yang semula digunakan untuk evakuasi kini lebih difokuskan untuk distribusi bantuan,” ungkapnya.