Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan kriteria siswa yang akan dikirim ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan karakter. Program ini ditujukan untuk siswa yang menunjukkan perilaku menyimpang dan dianggap membutuhkan pembinaan disiplin.

Kriteria Siswa yang Dikirim ke Barak Militer
Menurut Dedi Mulyadi, siswa yang memenuhi kriteria untuk mengikuti program ini meliputi:
- Sering terlibat tawuran: Siswa yang kerap berkelahi atau menyebabkan kerusuhan.
- Kebiasaan mabuk: Siswa yang diketahui sering mengonsumsi minuman beralkohol.
- Kecanduan bermain game hingga larut malam: Siswa yang bermain gim seperti Mobile Legends hingga larut malam dan sulit bangun pagi.
- Melawan orang tua dan guru: Siswa yang menunjukkan sikap tidak hormat atau melakukan pengancaman terhadap orang tua dan guru.
- Membuat keributan di sekolah: Siswa yang sering menyebabkan gangguan atau keributan di lingkungan sekolah.
- Sering bolos sekolah: Siswa yang kerap tidak hadir di sekolah tanpa alasan yang jelas.
Dedi Mulyadi menekankan bahwa program ini bertujuan untuk membentuk pola hidup disiplin bagi siswa yang mengalami kenakalan akut yang sudah mengarah pada tindakan kriminal. Program ini akan dimulai pada 2 Mei 2025 di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Kota Bandung dan Kabupaten Purwakarta, dengan kerja sama antara pemerintah daerah dan TNI. Siswa akan tinggal di barak selama 6 bulan hingga 1 tahun, dengan pola hidup yang teratur dan pembinaan karakter yang intensif.
Penting untuk dicatat bahwa program ini bersifat sukarela dan memerlukan persetujuan dari orang tua siswa. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa banyak orang tua yang tidak sanggup lagi menghadapi anaknya dan mendukung program ini sebagai solusi untuk membina anak-anak mereka.