Washington, D.C. – Presiden Amerika Serikat Donald Trump meraih kemenangan legislatif besar setelah DPR dan Senat mengesahkan rancangan undang-undang besar bertajuk One Big Beautiful Bill. RUU ini mencakup sejumlah kebijakan penting yang kontroversial, mulai dari pajak, imigrasi, energi, hingga utang negara.
Trump dijadwalkan menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang pada Jumat (4/7), bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan AS.
Berikut poin-poin utama dari RUU tersebut:
- Pajak:
Pemotongan pajak individu yang sebelumnya bersifat sementara kini dijadikan permanen. Potongan standar dinaikkan sebesar US$1.000 untuk individu dan US$2.000 untuk pasangan menikah hingga 2028. RUU ini juga memperkenalkan potongan pajak untuk tip, lembur, dan penelitian-perkembangan, serta menaikkan batas pengurangan pajak SALT dari US$10.000 menjadi US$40.000 selama lima tahun. - Imigrasi:
Mengalokasikan dana US$46,5 miliar untuk pembangunan infrastruktur perbatasan, termasuk tembok. Sebanyak US$45 miliar digunakan untuk pembangunan fasilitas penahanan imigran berkapasitas 100.000 tempat tidur. RUU ini juga menambah 10.000 petugas ICE serta memberlakukan denda baru bagi pencari suaka dan imigran ilegal. - Energi Bersih:
Menghapus sejumlah insentif era Presiden Biden, seperti kredit pajak untuk energi surya, angin, dan kendaraan listrik (EV). Insentif untuk EV akan dihapus mulai 30 September 2025. Sebagai gantinya, RUU memperkenalkan kredit pajak untuk batu bara metalurgi yang digunakan dalam industri baja. - Utang Negara:
Batas utang nasional AS dinaikkan sebesar US$5 triliun untuk membiayai program-program baru dan memastikan kelangsungan pembayaran utang pemerintah. Kenaikan ini menuai kritik tajam di kalangan Partai Republik sendiri.
RUU ini langsung memicu perdebatan luas di dalam negeri, dengan pendukung memuji efisiensi fiskal dan oposisi menyoroti dampaknya terhadap iklim, imigrasi, dan keadilan sosial.