TNI dan Militer Australia Latihan Bersama: Ketika Diplomasi Pertahanan Berwujud Kepedulian

Diposting pada

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Militer Australia atau Australian Defence Force (ADF) melaksanakan latihan gabungan atau Field Training Exercise (FTX) dalam rangkaian Bhakti Kanyini Ausindo 2025 di wilayah Lebak Selatan, Provinsi Banten.

Salah satu aktivitasnya, melakukan simulasi evakuasi warga iterdampak bencana.

“Latihan ini diskenariokan menghadapi bencana gempa bumi yang menimbulkan kerusakan pada pemukiman dan infrastruktur, sehingga menuntut respons cepat dalam penyelamatan dan evakuasi warga,” kata Komandan Batalyon Kesehatan (Danyonkes) Denma Mabes AU Letkol Hendra, di lokasi, Selasa (28/10/2025).

Dia menjelaskan, selain melibatkan personel gabungan TNI dan ADF, latihan turut diikuti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kabupaten Lebak, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), dan unsur Forkopimda Lebak Selatan.

“Dalam pelaksanaannya, pasukan gabungan menampilkan interoperabilitas dan koordinasi lintas lembaga, mulai dari penilaian situasi, evakuasi warga ke titik aman hingga penanganan medis darurat,” jelas dia.

Letkol Hendra menambahkan, unsur Emergency Medical Team (EMT) dan fasilitas Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) juga dioperasikan untuk memberikan pertolongan pertama sebelum korban dipindahkan ke fasilitas rujukan.

“Keterlibatan berbagai instansi nasional dan daerah dalam latihan ini mencerminkan sinergi nyata dalam menghadapi potensi bencana,” tegas dia.

Letkol Hendra optimis, latihan ini tidak hanya mengasah kemampuan militer, tetapi juga memperkuat kerja sama antarlembaga dan negara sahabat dalam misi kemanusiaan.

“Kita ingin memastikan bahwa setiap unsur siap bergerak bersama dalam melindungi masyarakat,” pungkasnya.

Wujud Kerja Sama Indonesia dan Australia

Sebagai informasi, latihan gabungan ini menjadi wujud konkret kerja sama pertahanan Indonesia–Australia yang menekankan kesiapsiagaan regional dan respons kemanusiaan.

Kehadiran BNPB, BPBD, Basarnas, PMI, dan Forkopimda juga memperlihatkan model kolaborasi komprehensif antara militer dan sipil dalam penanggulangan bencana.

Kegiatan ini melibatkan puluhan personel gabungan, terdiri dari prajurit TNI dari ketiga matra dan pasukan ADF, serta unsur pendukung dari instansi sipil.

Sejumlah Alutsista dan perlengkapan evakuasi turut dikerahkan, antara lain truk evakuasi, ambulans, serta dapur lapangan untuk mendukung operasional di daerah terdampak simulasi bencana.