Banyak orang yang merasa kesulitan untuk memiliki tabungan darurat. Alasan yang banyak digunakan adalah kecilnya penghasilan yang didapatkan setiap bulan. Jangankan untuk menabung, kadang untuk kebutuhan sehari-hari saja tidak cukup. Masalahnya, sebaik apa pun Anda merencanakan hidup Anda, tetap saja bisa terjadi suatu hal tak terduga dan membutuhkan tambahan dana, misalnya sakit, mengalami musibah, dan sebagainya.
Bagaimana caranya dengan gaji 3 juta bisa punya tabungan darurat? Simak yuk artikel QuBisa yang berjudul Tips Merencanakan Tabungan Darurat dari Gaji 3 Juta kali ini.
Mengapa Tabungan Darurat Penting?
Tabungan darurat atau dana darurat adalah sejumlah uang yang memang Anda siapkan sebagai cadangan untuk menghadapi kondisi tak terduga, sehingga tidak harus menghabiskan seluruh uang yang Anda miliki.
Memiliki tabungan darurat penting sekali direncanakan sesegera mungkin, mengingat Anda tidak bisa tahu duluan, apa yang akan terjadi di masa depan. Bisa saja saat ini hidup Anda baik-baik saja, tapi di bulan depan tiba-tiba terjadi sesuatu yang sama sekali tak Anda harapkan, misalnya musibah banjir yang mengharuskan Anda terpaksa merenovasi rumah. Kasus lain, mendadak terjadi PHK di perusahaan tempat Anda bekerja, dan Anda salah satu karyawan yang kena PHK.
Adanya tabungan darurat akan membuat Anda jauh lebih tenang, karena masih ada cadangan uang yang bisa Anda gunakan untuk hal-hal tak terduga tersebut. Bahkan ketika Anda tidak memiliki pemasukan akibat kena PHK, Anda masih bisa bertahan sampai mendapatkan pekerjaan berikutnya.
Masa pandemi memang masa sulit bagi banyak orang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Berikut ini beberapa hal yang berhubungan dengan PHK dan perlu Anda ketahui:
- Gelombang PHK di Depan Mata! Apa Yang Perlu Dilakukan?
- Saya Kena PHK? Tenanglah Itu Bukan Akhir dari Segalanya
- PHK Tanpa Pesangon? Cek Faktanya di Sini!
- 5 Alasan Kuat Saya Masuk Dalam Daftar PHK
Tips Merencanakan Tabungan Darurat dari Gaji 3 Juta
Coba periksa kondisi keuangan Anda terlebih dahulu. Berapa jumlah uang di rekening Anda? Dari jumlah uang tersebut, berapa yang sudah Anda cadangkan untuk dana darurat? Jika sampai hari ini Anda belum memiliki dana darurat, maka sudah waktunya Anda sesegera mungkin mengelola keuangan Anda dan mulai merencanakan tabungan darurat.
Dalam artikel ini, anggaplah Anda memiliki penghasilan hanya 3 juta sebulan. Nah, bagaimana cara cerdas mengatur keuangan dan membuat gaji 3 juta ini tetap mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus menyiapkan dana darurat?
Sisihkan Uang untuk Dana Darurat di Awal Menerima Gaji
Untuk bisa memiliki dana darurat dengan gaji 3 juta, Anda harus langsung menyisihkan dana ini di awal, yaitu ketika Anda baru saja menerima gaji. Hal ini agar uang tidak terpakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Berapa jumlah uang yang harus disisihkan dari gaji 3 juta? Sebaiknya uang yang perlu Anda tabung menabung sekitar 10% hingga 20% gaji atau sekitar 300 ribu hingga 600 ribu. Sementara sisa gaji yang berjumlah kurang lebih Rp. 2.400.000,- hingga Rp. 2.700.000,- manfaatkan dengan baik untuk kebutuhan harian. Cukup atau tidak cukup, usahakan untuk tidak mengambil dana yang sudah disimpan di tabungan darurat ya.
Lebih Hemat dengan Sistem Belanja Bulanan
Untuk bisa menghemat uang yang tersisa setelah menyisihkan sebagian uang untuk dana darurat, biasakan belanja dengan sistem bulanan. Jadi setiap akhir bulan, catat dulu kebutuhan harian dan hitung perkiraan nominalnya.
Dengan melakukan belanja kebutuhan sehari-hari secara bulanan, pengeluaran Anda akan lebih terkontrol dan Anda tidak terjebak nafsu belanja berlebihan. Selain itu, sistem belanja bulanan juga membuat Anda bisa menghemat uang belanja dan biaya transportasi. Agar pengeluaran tidak melebihi budget, usahakan hanya membeli barang sesuai yang sudah dicatat, ya.
Ada banyak tips dalam mengelola keuangan yang perlu Anda pelajari dalam hal ini supaya bisa menabung dan menyiapkan dana darurat, tetapi tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa tips tersedia di aplikasi belajar online QuBisa dalam bentuk microlearning dan kursus online, antara lain:
- Persiapan yang Dibutuhkan untuk Mengatur Keuangan
- Improvement Circle dalam Mengatur Keuangan
- Beberapa Evaluasi Dalam Melakukan Financial Health Checkup
- 4 Langkah Mengatur Keuangan
Hemat Pos Pengeluaran
Alokasi pos pengeluaran secara efektif. Biaya rutin dan penting, seperti bayar listrik, air, atau membayar WiFi, utamakan juga. Begitu pun kalau ada cicilan bulanan, biaya pendidikan dan rekreasi. Hanya saja untuk biaya rekreasi, Anda perlu menghitung dengan cermat. Jangan sampai karena ingin rekreasi, Anda mengambil dana dari pos lain.
Jika pada bulan pertama setelah melakukan perencanaan keuangan terkait mengadakan dana darurat, ternyata Anda malah kehabisan uang di pertengahan bulan, coba evaluasi ulang pos-pos pengeluaran Anda. Bisa jadi ada pengeluaran yang lebih dari seharusnya. Lakukan penghematan dengan cara yang lebih baik di bulan berikutnya.
Mencatat Pengeluaran
Mencatat pengeluaran adalah kegiatan yang paling sulit dilakukan karena Anda harus konsisten dan teratur melakukannya. Namun mencatat pengeluaran tetap penting dilakukan karena dari catatan inilah nanti Anda bisa melakukan evaluasi dan analisis ulang keuangan, apakah perencanaan keuangan yang Anda buat sudah benar dan sesuai. Jika belum, cek yang keliru dan segera diperbaiki.
Kreatif Menambah Penghasilan
Ketika penghasilan tidak cukup, kebanyakan orang malah mengurangi kenyamanan hidup demi penghasilan yang diterima bisa mencukupi semua kebutuhan. Pemikiran ini tidak salah, namun alangkah baiknya kalau Anda mencari cara lain yang lebih baik alih-alih membuat kenyamanan menjalani hari jadi terganggu.
Cara lain yang dimaksud di sini adalah kreatif dan semangat untuk mencari tambahan penghasilan yang bisa Anda lakukan. Bagaimana cara menambah penghasilan? Coba lihat kembali, hobi atau passion Anda. Kegiatan pengisi waktu luang seperti apa yang sering Anda lakukan? Apakah kegiatan tersebut bisa menghasilkan tambahan uang?
Untuk menambah pengetahuan mengenai cara mengelola keuangan, ikuti beberapa kursus online mengenai keuangan berikut ini:
- Tepat Mengambil Keputusan Melalui Analisis Laporan Keuangan
- Tips Jitu Mengelola Keuangan Pribadi Secara Efektif
- Contoh Proyeksi Keuangan Menghitung Bisnis Anda Untung/Rugi
- 9 Karakter dalam Membangun Kecerdasan Keuangan
Beberapa kegiatan yang bisa menambah penghasilan, contohnya:
- Jika hobi berkebun, Anda dapat menjual tanaman secara online. Bisnis tanaman sekarang ini sedang booming.
- Kalau Anda senang menulis dan menjadikan kegiatan ini sebagai pengisi waktu luang. Coba buka jasa menulis artikel online. Saat ini, banyak sekali peluang content writer atau konten kreator di internet yang bisa Anda coba dan mendapatkan penghasilan dari sana.
- Anda pandai membuat logo dan mendesain? Nah, ini juga bisa mendatangkan penghasilan. Buka saja jasa desain grafis. Kemampuan mendesain banyak dibutuhkan di zaman digital sekarang ini.
- Menjadi reseller produk dan jual secara online. Pilih produk yang banyak dibutuhkan orang, cari penjual terpercaya, kemudian cobalah menjadi reseller. Tidak membutuhkan modal lho untuk menjadi reseller. Anda hanya cukup bermodal internet dan smartphone atau laptop untuk mempromosikan produk Anda. Misalnya, menjual produk makanan ringan, baju, kebutuhan rumah tangga, dan lain sebagainya.
- Menjadi influencer dengan memaksimalkan media sosial. Modalnya memiliki banyak followers dan pandai membuat konten yang bagus sehingga banyak dilirik agensi untuk promosi produk.
- Meskipun butuh berproses dan membangun channel YouTube, menjadi YouTuber menghasilkan pundi keuangan yang mencengangkan, terutama bagi yang suka membuat konten video.
- Menjadi blogger dan mendapatkan penghasilan dari melakukan review produk atau iklan.