Kasus pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kembali membuka tabir kekayaan pejabat yang disebut ‘sultan’ oleh mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel. Sosok itu adalah Irvian Bobby Mahendro Putro.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhir pada 2 Maret 2022, total kekayaan Irvian hanya Rp 3,9 miliar. Harta tersebut terdiri dari tanah dan bangunan 145 m² di Jakarta Selatan senilai Rp 1,27 miliar, satu unit Mitsubishi Pajero Rp 335 juta, harta bergerak Rp 75 juta, serta kas Rp 2,2 miliar. Tak ada utang yang tercatat.
Namun, jumlah ini kecil dibanding aliran uang dalam kasus pemerasan K3. Sejak 2019, biaya sertifikasi yang seharusnya Rp 275 ribu membengkak hingga Rp 6 juta. Dari selisih tersebut, total Rp 81 miliar mengalir ke beberapa pejabat. Irvian menjadi penerima terbesar, dengan Rp 69 miliar mengalir ke kantongnya melalui perantara.
Sementara Noel, selaku Wamenaker, menerima Rp 3 miliar dan sebuah motor Ducati sebagai bagian dari pemerasan. Kasus ini semakin menyoroti besarnya aliran uang ilegal yang merusak sistem pengurusan sertifikasi K3 di Kemnaker.