Kabupaten Pakpak Bharat di Sumatera Utara mengembangkan teh gambir sebagai produk unggulan berbahan dasar ekstrak daun gambir (uncaria gambir). Teh gambir telah diproduksi secara turun-temurun dengan mempertahankan metode pengolahan alami.
Mengutip dari Jurnal Ilmiah Agrineca, tanaman gambir tumbuh subur di wilayah Sumatera, khususnya di Kabupaten Pakpak Bharat dan Nagari Taratak Sungai Lundang, Pesisir Selatan (Sumatera Barat). Daun gambir muda dipetik, dilayukan, dikeringkan, kemudian diolah menjadi teh siap seduh.
Proses pembuatannya tetap mengutamakan teknik tradisional untuk menjaga cita rasa dan khasiat alami. Teh gambir Pakpak Bharat telah melalui standarisasi mutu untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.
Produk ini dikemas dalam bentuk celup maupun serbuk, dengan beberapa varian seperti campuran rempah-rempah lokal. UMKM setempat aktif mengembangkan inovasi kemasan praktis untuk meningkatkan nilai jual.
Kandungan senyawa aktif seperti katekin dan flavonoid menjadikan teh gambir diminati sebagai minuman kesehatan. The gambir dapat dikonsumsi sebagai antioksidan alami dan penunjang daya tahan tubuh.
Masyarakat lokal biasa mengonsumsinya dalam keadaan hangat, terutama saat cuaca dingin. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat mendorong pengembangan teh gambir melalui pelatihan UMKM dan bantuan peralatan produksi.
Nilai Jual
Upaya ini bertujuan meningkatkan skala usaha sekaligus melestarikan warisan kuliner daerah. Selain manfaat kesehatan, teh gambir juga menjadi oleh-oleh khas yang banyak dicari wisatawan.
Keunikan rasa dan proses pembuatan tradisional menjadi nilai jual utama teh gambir Pakpak Bharat di tengah persaingan dengan minuman herbal modern. Perkebunan gambir di wilayah tersebut memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat lokal.
Tanaman gambir dibudidayakan secara organik dengan memanfaatkan kondisi alam dataran tinggi Sumatera Utara yang subur. Teknik pengolahan tradisional yang dipertahankan turut menambah nilai khas produk ini dibandingkan minuman herbal lainnya.