Penggunaan rokok elektrik atau vape kerap dianggap sebagai cara yang lebih aman untuk berhenti merokok. Namun, anggapan ini dibantah oleh Dokter Spesialis Paru Subspesialis Onkologi Toraks dari MRCCC Siloam Hospitals, dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, SpP(K). Menurutnya, vape tetap tergolong rokok dan berpotensi menyebabkan kanker paru. “Vaping itu rokok. Efeknya masih kita lihat jangka panjang karena itu teknologi baru,” kata dr. Sita. Lebih lanjut, dr. Sita menegaskan bahwa Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) juga sudah menyatakan bahwa vape bukanlah alat bantu berhenti merokok. Ia juga mengungkapkan bahwa kanker paru-paru tidak lagi terbatas menyerang perokok […]