Jakarta, 26 November 2025 – Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi mengeluarkan surat pemecatan terhadap Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dari jabatan Ketua Umum PBNU, berlaku mulai Rabu (26/11/2025) pukul 00.45 WIB. Surat bernomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 itu ditandatangani Wakil Rais Aam PBNU Afifuddin Muhajir dan Katib PBNU Ahmad Tajul Mafakhir pada 25 November 2025.
Katib PBNU Ahmad Tajul Mafakhir membenarkan adanya surat tersebut. Dalam isinya disebutkan bahwa Gus Yahya telah menerima dan membaca hasil keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU, sehingga dinyatakan tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU dan tidak berwenang menggunakan atribut maupun fasilitas jabatannya.
Gus Yahya: Tidak Ada Niat Mundur
Meski demikian, sebelumnya Gus Yahya menegaskan tidak memiliki niat untuk mengundurkan diri dari jabatan yang diamanahkan Muktamar Ke-34 untuk masa bakti lima tahun. Ia menyatakan belum menerima surat resmi terkait permintaan pengunduran diri maupun dokumen risalah rapat Syuriyah yang beredar.
Gus Yahya juga mempertanyakan keabsahan dokumen-dokumen yang muncul ke publik, termasuk tanda tangan digital yang digunakan dalam internal organisasi. Ia menegaskan Syuriyah PBNU tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan ketua umum maupun pejabat struktural lainnya.
Polemik ini menandai meningkatnya dinamika internal di tubuh PBNU, sementara kedua pihak masih menyampaikan pernyataan berbeda mengenai status resmi kepemimpinan Gus Yahya.