Stockholm, 10 Juni 2024 — Pemerintah Swedia menghadapi kritik tajam setelah aktivis iklim Greta Thunberg dan sejumlah aktivis kemanusiaan lainnya ditahan oleh militer Israel saat dalam perjalanan menuju Gaza untuk menyalurkan bantuan.
Greta berada di atas kapal Madleen, yang membawa kebutuhan pokok untuk warga Gaza. Kapal tersebut dihentikan di perairan internasional dan para aktivis disebut telah “diculik” oleh pasukan Israel.
Aktivis Swedia Andrew Arendt Wegerif, dari organisasi Ship to Gaza Sweden, menyebut insiden itu sebagai “tindakan keterlaluan” dan menuduh pemerintah Swedia serta negara Barat terlibat secara pasif atas tindakan Israel. Ia juga mengecam reaksi lemah pemerintah Swedia terhadap penculikan warganya sendiri.
“Pemerintah kita sangat terlibat dan sangat lemah dalam reaksi mereka … masyarakat harus mengambil tindakan sendiri,” ujar Wegerif kepada Al Jazeera.
Wegerif berharap pelayaran kapal Madleen dapat menyoroti kejahatan perang di Gaza dan menginspirasi aksi kemanusiaan lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, pemerintah Swedia belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penahanan Greta Thunberg dan aktivis lainnya oleh militer Israel.