Liputan6.com, Jakarta – w Pedagang Pasar Barito menggelar demonstrasi di depan di depan Pasar Barito, Jalan Mahakam, Taman langsat, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/8/2025).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, pukul 11.11 WIB para pedagang terdapat sekitar 80 lebih pedagang dari total kurang lebih 200 pedagang yang melakukan unjuk rasa di lokasi. Mereka menolak untuk dipindahkan ke tempat relokasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Para pedagang mengenakan baju kaos berwarna hitam dan mengikatkan bendera merah putih di lengan dan kepala mereka. Dalam tuntutannya para pedagang ingin berdialog dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
“Kita akan mempertahankan Barito sampai bapak gubernur berdialog dengan kita. Banyak sejarah Barito yang telah kita pertahankan. Apakah pemerintah bisa menilai itu,” kata Pedagang Pasar Barito Danang (26) dalam orasinya.
Danang menyebut ada lebih 137 kios di Pasar Barito. Menurutnya belum ada pedagang yang setuju direlokasi ke sejumlah pasar yang ditawarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Barito bukan pasar biasa, ini tempat hidup, tempat cerita, masa demi taman buat selfie yang dagang disuruh ngungsi?,” ujarnya.
Adapun Danang mengaku telah berdagang di Pasar Barito sejak 10 tahun silam. Ia berdagang di Pasar Barito usai kembali dari sekolah.
Wacana Penataan Pasar Barito
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melakukan penataan kawasan Barito, Jakarta Selatan (Jaksel) sebagai bagian pembangunan Taman Bendera Pusaka.
Pro dan kontra mewarnai jalannya relokasi untuk pembangunan ruang terbuka hijau tersebut. Mengingat Barito yang dikenal sebagai salah satu ikon Jakarta.
Meski begitu, Pemprov DKI Jakarta mengeklaim, proses penataan kawasan dilaksanakan dengan mengedepankan kemanusiaan. Pedagang pasar Barito yang bersedia direlokasi difasilitasi untuk membuka usaha di tempat baru, yakni Sentra Fauna Jakarta di Lenteng Agung.
“Sentra Fauna Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga ruang pembelajaran dan rekreasi yang menyenangkan bagi keluarga dan pecinta satwa,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), Elisabeth Ratu Rante Allo dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (6/8/2025).
Menurut Ratu, penataan kawasan Barito juga telah dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan non-represif.
Selain itu, kata Ratu, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan berbagai kemudahan lain kepada para pedagang, termasuk merelokasi pedagang untuk sementara ke 10 pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.
Pedagang diberikan kebebasan memilih lokasi relokasi sesuai preferensi dan kenyamanannya. Tak hanya itu, pedagang juga digratiskan biaya sewa kios selama tiga bulan di lokasi relokasi yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta.
“Langkah-langkah ini diambil agar proses penataan tidak hanya berpihak pada kepentingan tata ruang kota, tetapi juga menjamin keberlangsungan usaha para pedagang,” ungkap Ratu.