Studi: Ada Lautan Tersembunyi di Planet Mars, Seberapa Dalam?

Diposting pada

Mars, planet tetangga Bumi yang selama ini dikenal kering dan tandus, ternyata mungkin tidak seperti yang dikira. Sebab, temuan dari studi terbaru mengungkap rahasia lain dari planet merah tersebut.

Dikutip dari Live Science, Rabu (14/5/2025), Mars kemungkinan memiliki sebuah lautan tersembunyi di bawah permukaannya. Hal ini diketahui dari studi terbaru yang menganalisis gelombang seismik dari planet tersebut.

Menurut para peneliti, data seismik dari wahana NASA InSight yang mendarat di Mars pada 2018 menunjukkan ada gelombang melambat di kedalaman sekitar 5,4 hingga 8 kilometer di bawah permukaan.

Perlambatan ini diyakini disebabkan oleh lapisan batuan berpori yang jenuh oleh air cair, serupa dengan akuifer di Bumi yakni lapisan bawah tanah yang menyimpan air tanah.

“Lapisan ini kemungkinan besar adalah batuan sangat berpori yang dipenuhi air cair, seperti spons yang terendam air,” ujar Hrvoje Tkalčić, profesor geofisika dari Australian National University, yang juga menjadi salah satu penulis studi tersebut.

Para ilmuwan memperkirakan volume air yang tersembunyi ini cukup untuk menutup seluruh permukaan planet Mars dengan lautan sedalam 520 hingga 780 meter. Jumlah yang sama dengan lapisan es Antartika di Bumi.

Harapan Baru Soal Kehidupan di Mars?

Kemungkinan adanya air cair di Mars disebut bisa memiliki implikasi besar bagi pencarian kehidupan di luar Bumi.

Alasannya, air adalah elemen penting bagi kehidupan, dan keberadaannya membuka kemungkinan bentuk kehidupan mikroba mungkin masih bisa bertahan di lingkungan bawah tanah Mars.

Kendati demikian, Hrvoje menyebut untuk memastikan hal tersebut perlu konfirmasi lebih lanjut. Terlebih, diperlukan misi lanjutan yang memanfaatkan seismometer dan bor tanah untuk mengonfirmasi keberadaan air di kedalaman tersebut.

Jejak Air di Planet Mars

Untuk diketahui, sebelum dikenal sebagai planet yang kering, Mars diyakini pernah memiliki iklim yang jauh lebih basah sekitar 4,1 hingga 3 miliar tahun lalu.

Jejak masa lalu itu terekam dalam bentuk jaringan lembah, delta sungai, dan bantuan sedimen berlapis yang menunjukkan aliran air dalam waktu yang lama.

Kondisi kemudian berubah ketika planet kehilangan medan magnetnya. Atmosfernya pun terkikis oleh Matahari, sehingga menyebabkan suhu turun dratis dan air di permukaan menghilang.

Kemudian, sebagian air menguap di angkasa, serta sebagian lagi membeku di kutub atau terperangkap dalam mineral di kerak Mars. Namun, jumlah tersebut masih belum cukup menjelaskan seluruh voluma air yang pernah ada di planet tersebut.