Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa negosiasi antara Pertamina Patra Niaga dan SPBU Shell terkait pasokan bahan bakar minyak (BBM) kini memasuki tahap akhir. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk membantu badan usaha swasta yang telah kehabisan kuota impor BBM.
“Vivo kan kemarin sudah, sekarang kabar terakhir Shell memasuki tahap akhir,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, dikutip dari Antara, Senin (24/11/2025).
Sejauh ini, sejumlah operator SPBU swasta seperti AKR, BP, dan Vivo sudah memperoleh pasokan BBM dari Pertamina. Pada tahap pertama, Pertamina menyalurkan 100 ribu barel minyak kepada BP-AKR, dan jumlah yang sama juga telah disalurkan kepada Vivo. Sementara itu, ExxonMobil belum mengajukan permintaan karena masih memiliki stok yang memadai.
Laode menambahkan bahwa Shell telah mengajukan volume pembelian kepada Pertamina, namun belum dapat dipublikasikan.
“Kita tunggu saja (volume Shell),” katanya.
Dengan kondisi ini, SPBU Shell menjadi satu-satunya jaringan yang belum mencapai kesepakatan pembelian BBM dan masih menunggu tahap finalisasi.





