Sosok Dika, Bocah Penari Pacu Jalur yang Viral dan Mendunia lewat Aura Farming

Diposting pada

Tradisi Pacu Jalur asal Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tengah menjadi sorotan dunia berkat aksi viral seorang bocah penari di atas jalur (perahu). Bocah tersebut adalah Ryan Arkandika atau akrab disapa Dika, yang kini menjadi ikon tren “aura farming” di media sosial.

Dalam sebuah video yang tersebar luas, Dika terlihat diwawancarai oleh seorang polisi wanita. Ia mengaku telah menjadi penari Pacu Jalur selama dua tahun dan saat ini duduk di kelas 5 SD. Meski namanya mendunia berkat tarian khasnya, Dika bercita-cita menjadi seorang tentara.

Fenomena “aura farming” istilah yang merujuk pada pancaran energi positif dari tarian di atas jalur menjadikan Festival Pacu Jalur viral, bahkan hingga diikuti oleh pesepakbola dunia, termasuk dari klub PSG.

Pacu Jalur sendiri merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Kuansing yang mencerminkan semangat kolektif, kehormatan kampung, serta nilai spiritual dan sosial. Festival ini rutin digelar setiap tahun, dengan puncaknya dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025 di Sungai Kuantan.

Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, yang turut hadir dalam acara Car Free Day (CFD) di Pekanbaru, juga ikut menari dalam tren “aura farming” Pacu Jalur. Ia menegaskan bahwa budaya ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk edukasi dan pemersatu masyarakat.

“Aura farming Pacu Jalur di CFD ini bukan hanya pertunjukan seni, tapi juga bentuk edukasi dan pemersatu masyarakat. Semangat kebersamaan yang terbangun dari tradisi ini sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.

Festival ini dianggap sebagai momentum untuk membuktikan bahwa budaya lokal dapat tetap hidup, relevan, dan mendunia di tengah arus modernisasi. Masyarakat diajak tidak hanya menonton, tetapi juga mencintai dan melestarikan warisan budaya mereka.