Saling menyerang antara kelompok Hamas Palestina dan Israel semakin meningkat. Seorang WNI sekaligus relawan Mer-C di Jalur Gaza, Fikri Rofiul Haq, bahkan menyebut Yerusalem telah mengirimkan bom ke kawasan Rumah Sakit Indonesia (RS).
“Pada hari Sabtu, ketika perang dimulai, militan Hamas atau tentara Palestina menembakkan roket ke pemukiman Israel. Beberapa jam kemudian, Israel juga meluncurkan dan menjatuhkan bom di Jalur Gaza,” ujarnya dalam wawancara dengan Closing Bell.
“Pada saat itu, sekitar jam 9 pagi hingga 10 pagi, drone Israel menargetkan kendaraan darurat Mer-C yang terletak tepat di sebelah Rumah Sakit Indonesia dan menyebabkan penderitaan di wisma Jose Rizal, yang terletak di area yang sama dengan Rumah Sakit Indonesia. Kerusakan pada jendela, tapi juga plafon,” jelasnya.
Akibatnya, kata Fikri, seorang pegawai Mer-C setempat tewas pasca penyerangan tersebut. Seringkali, tambahnya, relawan Mer-C hanya berjarak 3 hingga 5 meter dari bom.
Fikri menambahkan, saat ini rumah sakit sangat membutuhkan obat-obatan dan perbekalan kesehatan. Kejadian ini jarang terjadi karena semakin banyak orang yang terluka dirawat di rumah sakit.
Sebagai informasi, bagian utara Jalur Gaza, tempat rumah sakit tersebut berada, bertepatan dengan perbatasan Israel, sehingga sejumlah korban berjatuhan dan dilarikan ke rumah sakit.
Selain itu, Fikri juga menyampaikan pasokan listrik di Gaza berkurang hampir 80% akibat perang. Hingga 50% air minum juga disediakan untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Saat ini masyarakat membutuhkan air bersih, listrik, dan kebutuhan pokok untuk kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
“Kami mohon doanya bagi WNI yang berada di Jalur Gaza dan juga bagi yang berada di luar. Kami mohon bantuannya bila ada kelebihan atau sumbangan materi dari organisasi-organisasi di sini,” tutupnya.