Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Sempat Viral, Begini Kronologi Lengkap Jemaah Haji Asal Sulsel Tersesat di Madinah

Makassar – Beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video berdurasi 1 menit 30 detik yang memperlihatkan seorang calon haji asal Indonesia diduga tersesat di Madinah. Jemaah haji tersesat tersebut tampak linglung dan enggan menerima pertolongan dari warga sekitar.

Diketahui, jemaah itu bernama Puang Tamma, anggota Kloter 14 UPG Embarkasi Makassar. Puang Tamma diketahui merupakan warga asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Terkait video viral tersebut, Ketua Tim Humas dan Informasi Kanwil Kemenag Sulsel, Mawardi Siradj, angkat bicara. Dia memastikan bahwa Puang Tamma kini sudah kembali bergabung dengan rombongannya.

“Beliau sudah kembali bergabung dengan jemaah lain di kloternya dan di hotelnya,” ujarnya, Selasa (13/5/2025).

Terpisah, Ketua Kloter 14 UPG, Ardiansyah, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi bukan karena penolakan bantuan secara sengaja. Puang Tamma memang memiliki keterbatasan komunikasi.

“Bukan melawan yang menolong. Hanya saja, kalau dia mendengar bahasa yang asing atau tidak biasa didengarnya, dia cenderung menghindar,” terangnya.

Dia menerangkan bahwa Puang Tamma memang tak fasih berbahasa Indonesia lantaran sehari-hari menggunakan bahasa Konjo, bahasa daerah di Kabupaten Bulukumba. Kondisi ini semakin diperberat dengan kelainan demensia yang dideritanya.

“Puang Tamma ini tidak fasih bahasa Indonesia. Jadi beliau ini kalau dengar bahasa yang tidak biasa dia dengar, dia akan merasa tidak nyaman,” tambah Hardiansyah.

Ardiansyah, menguraikan kejadian itu bermula setelah Puang Tamma mengikuti salat Subuh di Masjid Nabawi pada Minggu, 11 Mei 2025. Salat Subuh berjemaah itu merupakan pengalaman pertama bagi jemaah calon haji asal Sulawesi Selatan itu.

“Kami tiba di Hotel Fairos Golden Madinah sekitar pukul 1 dini hari WAS (Minggu, 11 Mei 2025). Kemudian setelah pembagian akomodasi dan beristirahat sejenak, jemaah kemudian salat subuh berjemaah di Masjid Nabawi. Jadi ini merupakan salat subuh pertama jemaah Kloter 14 di Masjid Nabawi,” ia menerangkan.

Usai salat, rombongan diarahkan kembali ke hotel. Namun, karena ini pengalaman pertama mereka di Madinah, banyak jemaah yang kebingungan, termasuk Puang Tamma.

“Setelah share lokasi dan saya cek di Google Maps, jaraknya dari hotel kami itu memang agak jauh, sekitar 1,5 kilometer. Dan beliau ini tidak mau diam di tempatnya tapi terus berjalan sehingga lokasinya berpindah-pindah,” kata Ardi.

Seorang petugas sempat menemukan Puang Tamma, tetapi kesulitan mengajaknya kembali karena ia terus berjalan menjauh. Pencarian pun dilakukan oleh tim kloter dibantu pembimbing ibadah KBIH dan petugas PHD Kloter 14 UPG di sekitar Masjid Nabawi hingga pukul 9 pagi, tetapi belum berhasil menemukan Puang Tamma.

“Akhirnya saya dan teman-teman memutuskan untuk menuju ke kantor Sektor 4 Madinah, tempat Kloter 14 UPG berada untuk melaporkan kejadian tersebut dan membantu pencarian,” sambungnya.

Saat dalam perjalanan menuju kantor sektor, Ardiansyah dan tim berpapasan dengan petugas yang telah menemukan Puang Tamma dan hendak mengantarnya kembali ke hotel. Kondisi Puang Tamma saat itu sudah kelelahan.

“Beliau langsung saya antar ke kamarnya dan memberinya makan karena kondisinya sudah kelelahan, setelah makan dan diperiksa dokter kloter, beliau kemudian istirahat dan dokter kloter kemudian berkoordinasi dengan KKHI untuk penanganan beliau lebih lanjut,” dia menerangkan.

Sekitar pukul 14.00 WAS, Puang Tamma dijemput petugas medis KKHI menggunakan ambulans dan dirujuk ke KKHI untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

“Saat ini, jemaah tersebut sudah berada di hotel dan berkumpul kembali dengan rombongan kloter 14 UPG,” katanya

Exit mobile version