Sejumlah Kampus Alihkan Kuliah Tatap Muka ke Daring Imbas Aksi Unjuk Rasa

Diposting pada

Jakarta – Gelombang unjuk rasa yang berlangsung di berbagai daerah mendorong sejumlah perguruan tinggi mengambil kebijakan perkuliahan daring untuk sementara waktu.

Universitas Sumatera Utara (USU) menetapkan perkuliahan dialihkan ke sistem daring pada 1–4 September 2025. Edaran resmi yang ditandatangani Wakil Rektor I USU, Edy Ihsan, juga mengimbau mahasiswa membatasi aktivitas di kampus maupun keramaian serta memantau informasi resmi melalui laman dan media sosial universitas.

Kebijakan serupa diterapkan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Sukabumi pada 1–2 September 2025 dengan opsi perpanjangan jika kondisi belum kondusif. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya juga memberlakukan kuliah daring 1–4 September 2025 sesuai Surat Edaran Rektor. Dosen diwajibkan tetap mengajar dari kampus melalui aplikasi daring.

Universitas Surabaya (Ubaya) dan Universitas Ciputra (UC) turut melakukan penyesuaian. Ubaya menyatakan seluruh kuliah berlangsung daring demi keamanan mahasiswa, sementara UC menunda perkuliahan aktif hingga 8 September 2025.

Di Sukabumi, Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menetapkan kebijakan work from home (WFH) bagi staf dan dosen mulai 1 September 2025. Sementara itu, IPB Sukabumi, Universitas Nusa Putra, dan Universitas Linggabuana tidak mengubah jadwal akademik, namun mengimbau mahasiswa tetap menjaga ketertiban bila mengikuti aksi.

Langkah ini sejalan dengan sejumlah kampus besar di Bandung, seperti ITB dan UPI, yang lebih dulu mengumumkan kebijakan kuliah daring menyusul kondisi sosial-politik yang belum sepenuhnya kondusif.