Sedang Sakit, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Rawat di Rumah Sakit di Singapura

Diposting pada

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sedang sakit. Dia menerima perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura.

Luhut melanjutkan perawatannya di Singapura setelah dipindahkan ke rumah sakit di Jakarta. Padahal, Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah mengirimkan tim dokter khusus kepresidenan untuk merawatnya.

Perawat istana juga dikerahkan untuk membantu kesembuhan Luhut.

“Beberapa hari yang lalu, setelah menghadiri suatu kegiatan, saya merasa sangat lelah. Rasa lelah ini bukanlah hal yang biasa saya rasakan sepulang kerja. Melihat kondisi suaminya yang tidak seperti biasanya, istri saya berinisiatif membawa saya ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk melakukan tindakan pencegahan lebih lanjut, kata Luhut berbicara tentang kesehatannya di Instagram pribadinya.

“Dalam keadaan seperti itu, tim medis pada dasarnya melarang saya melakukan aktivitas seperti biasa selama beberapa hari. Bahkan sekedar membaca berita dan berita terkini, yang rutin saya lakukan setiap pagi, istri saya tidak diperbolehkan melakukan hal itu. “Istirahatlah dan dengarkan dulu kondisi tubuhmu, Ayah,” ujarnya saat itu, kata Luhut.

Diakui Luhut, sebagai orang yang terbiasa bekerja dan beraktivitas, ia merasa bosan setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Namun, ia memahami bahwa sikap istrinya dan keputusan tim medis adalah yang terbaik untuk kesehatannya.

“Saya memahami tugas dan tanggung jawab seorang pegawai negeri sudah diketahui masyarakat. Untuk itu saya merasa perlu berbagi kabar tentang kondisi saya,” kata Luhut.

Luhut pun memutuskan untuk memulihkan diri di Singapura setelah mendapat tawaran dari Menteri Negara Teo Chee Hean. Langkah ini juga memungkinkannya menjalani pemeriksaan kesehatan secara lengkap.

“Setelah mendapat tawaran dari Menteri Negara Teo Chee Hean, saya memutuskan untuk menerima pemulihan di Singapura dan menjalani pemeriksaan kesehatan dan penilaian kesehatan yang lebih komprehensif,” ujarnya.