AC Milan terus bergerak cepat di detik-detik terakhir bursa transfer musim panas. Klub raksasa Serie A itu butuh tambahan amunisi di sektor pertahanan setelah melepas Malick Thiaw ke Newcastle United.
Kepergian Thiaw membuat lini belakang Milan kekurangan stok, terutama di posisi bek tengah. Rossoneri pun berburu pemain baru untuk mengisi kekosongan tersebut.
Sejumlah nama sempat masuk dalam radar Milan menjelang penutupan bursa. Negosiasi dilakukan dengan beberapa klub Eropa, namun tidak semuanya berjalan sesuai rencana.
Situasi semakin menegangkan karena waktu transfer semakin menipis. Milan harus bergerak cepat agar tidak kehilangan kesempatan mendapatkan bek baru.
Milan Akhirnya Gaet David Odogu
Di tengah sulitnya mencari pengganti Thiaw, AC Milan akhirnya mendapatkan solusi. Rossoneri resmi memboyong David Odogu dari Wolfsburg pada hari terakhir bursa transfer.
Odogu merupakan bek tengah muda berusia 19 tahun asal Jerman. Ia ditebus dengan biaya transfer sekitar €7 juta ditambah bonus, menjadikannya investasi jangka panjang untuk Milan.
Kehadiran Odogu diharapkan bisa memberikan kedalaman di lini belakang. Meski usianya masih sangat muda, Milan percaya pemain ini punya potensi besar untuk berkembang di Serie A.
Langkah ini menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak Milan. Mereka memilih berinvestasi pada talenta muda yang bisa segera beradaptasi dan menjadi aset klub di masa depan.
Milan Incar Thilo Kehrer
Meski akhirnya mendapatkan Odogu, Milan sebenarnya sempat mencoba opsi lain. Pakar transfer Fabrizio Romano mengungkap bahwa Rossoneri berusaha merekrut Thilo Kehrer dari AS Monaco.
Kehrer yang berusia 28 tahun merupakan bek berpengalaman dengan 28 caps bersama timnas Jerman. Ia sebelumnya pernah bermain di PSG dan West Ham sebelum bergabung dengan Monaco.
Namun, upaya Milan kandas karena Monaco menolak melepas sang pemain. Kehrer sendiri masih terikat kontrak panjang hingga Juni 2028 bersama klub Ligue 1 tersebut.
“AC Milan mencoba mendatangkan Thilo Kehrer di hari-hari terakhir bursa transfer. Namun AS Monaco menolak dan memutuskan untuk mempertahankannya,” ungkap Fabrizio Romano di X.