Moskow, 19 Juni 2025 — Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS) agar tidak melakukan intervensi militer dalam konflik antara Israel dan Iran, yang terus memanas sejak eskalasi serangan udara pada pekan lalu.
Juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, menegaskan bahwa tindakan militer AS akan sangat berbahaya dan menimbulkan konsekuensi negatif yang tidak dapat diprediksi. Peringatan ini disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan sedang mempertimbangkan untuk bergabung dalam serangan Israel terhadap Iran.
Sementara itu, dalam percakapan telepon pada Kamis (19/6), Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping mengutuk keras tindakan Israel dan menyerukan penyelesaian konflik melalui cara diplomatik. Xi menekankan bahwa gencatan senjata adalah prioritas utama dan mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan.
Putin juga menawarkan diri sebagai mediator dalam konflik ini, dan disebut mendapat dukungan dari Xi. Namun, tawaran mediasi Putin ditolak oleh pemimpin Barat, termasuk Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menyindir agar Putin menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina terlebih dahulu.
Konflik Israel-Iran kini memasuki fase paling kritis, dengan potensi perluasan perang yang semakin besar, sementara kekuatan global mulai mengambil posisi dalam dinamika geopolitik yang memanas di Timur Tengah.