Jakarta – Rumah anggota Komisi IX DPR RI, Uya Kuya, dijarah saat aksi demonstrasi ricuh di Jakarta pada Sabtu (30/8/2025). Aksi penjarahan itu menyebabkan uang tunai, barang elektronik, koleksi jam tangan, sneakers, pakaian branded, hingga dokumen pribadi milik Uya raib.
Lewat Instagram Story, Selasa (2/9/2025), Uya mengaku baru berani melihat rekaman penjarahan rumahnya yang tersebar di media sosial. Sebelumnya, ia sempat mengunggah kondisi rumah pascaperistiwa, terlihat berantakan dengan pakaian berserakan.
Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan warga, kelompok pelaku datang sekitar pukul 21.30 WIB menggunakan kendaraan roda dua dan empat, menjebol pagar, lalu mengobrak-abrik isi rumah yang saat itu kosong. Sejumlah properti rumah juga ikut dirusak.
Uya Kuya langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. Tim Polres Jakarta Selatan melakukan olah TKP, memeriksa CCTV, dan mengumpulkan keterangan saksi. Hingga Selasa malam, polisi telah menangkap belasan pelaku dan menduga penjarahan ini bagian dari aksi terorganisir yang juga menyasar rumah pejabat lain, seperti Sri Mulyani, Ahmad Sahroni, dan Eko Patrio.

NasDem Ajukan Penghentian Gaji Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach ke DPR

Jakarta – Polisi menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan yang memicu kerusuhan saat aksi demonstrasi di depan DPR/MPR pada 25 Agustus 2025.

Jakarta – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI resmi meminta penghentian seluruh hak keuangan dan fasilitas dua anggotanya, Eko Patrio dan Uya Kuya, yang saat ini berstatus nonaktif.

NasDem Hentikan Gaji Dua Anggota DPR, Partai Buruh Siap Laporkan ke MKD

Jakarta – Polisi mengungkap sosok RAP, admin akun Instagram @RAP, sebagai salah satu otak di balik beredarnya bom molotov saat demo ricuh di depan DPR/MPR. RAP dijuluki “Profesor R” karena aktif membagikan tutorial meracik bom molotov di grup WhatsApp sekaligus mengatur distribusi logistik bahan peledak rakitan ke massa.

DPR Gelar Rapat Evaluasi Bahas ‘17+8 Tuntutan Rakyat’, Tunjangan Perumahan Anggota Dihentikan

Jakarta – Polda Metro Jaya menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan massa yang memicu kerusuhan di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Salah satunya adalah Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen.

Jakarta – Gelombang kerusuhan yang melanda ibu kota berujung pada penjarahan rumah sejumlah tokoh publik. Kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani dan empat anggota DPR, yakni Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, serta Nafa Urbach, menjadi sasaran massa pada Sabtu (30/8/2025) hingga Minggu (31/8/2025) dini hari.