Jakarta — Sebanyak tujuh korban luka akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, dilarikan ke Rumah Sakit Yarsi. Dari jumlah tersebut, enam korban mendapat perawatan di ruang gawat darurat dan satu korban lainnya harus menjalani operasi.
Direktur Medis RS Yarsi, dr. Muhammadi, mengatakan lima korban mengalami gangguan pendengaran akibat dentuman kuat, satu korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang, dan satu korban lainnya berada dalam kondisi berat hingga harus dioperasi.
“Teman-teman yang lima orang itu tidak bisa mendengar, satu masuk kamar operasi perawatan lukanya, dan satu sudah pulang. Jadi total tujuh korban,” ujar dr. Muhammadi, Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan seluruh korban masuk rumah sakit dalam kondisi sadar dan mendapat penanganan secara maksimal oleh tim medis. “Kita all out siap bantu pelayanan dan kita memang ready,” tambahnya.
Sementara itu, Polri masih menyelidiki penyebab pasti ledakan dan telah mensterilkan lokasi kejadian dengan garis polisi.
Di sisi lain, muncul misteri terkait tulisan-tulisan pada senjata mainan yang ditemukan di dekat terduga pelaku ledakan. Tulisan tersebut antara lain “Agartha,” “Brenton Tarrant,” “Alexandre Bissonnette,” dan “Welcome to Hell.”
Polisi tengah menganalisis makna dan keterkaitan tulisan-tulisan tersebut. Diketahui, dua nama yang tertulis adalah pelaku penembakan masjid di Selandia Baru dan Kanada, sementara “Agartha” merujuk pada legenda kota mistis yang sering disebut dalam literatur abad ke-19.









