Jakarta – Kasus keracunan massal akibat konsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menjadi perhatian publik. Berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), lebih dari 5.000 siswa di berbagai wilayah Indonesia terdampak. Mayoritas kasus terjadi di Jawa Barat.
Menu MBG yang diduga memicu keracunan beragam, mulai dari nasi, ayam, tempe, sayur, buah, hingga olahan lokal seperti mie ayam, kentang goreng, dan ikan filet. Kasus tercatat di beberapa daerah, antara lain Cipongkor, Garut, Tasikmalaya, Cianjur, Rembang, Kalimantan Barat, Palembang, Tuban, dan Kupang.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya tengah mendalami setiap kejadian secara lapangan dan berjanji akan menginformasikan hasil temuannya kepada publik.
Asesmen awal BPOM menyebut penyebab utama keracunan meliputi buruknya higienitas makanan, penyimpangan suhu penyajian, pengolahan pangan yang tidak sesuai standar, serta potensi kontaminasi silang. Sebagian kasus juga dipicu alergi makanan pada anak-anak.
Kepala Staf Presiden, M. Qodari, menegaskan pemerintah tidak menutup mata terhadap insiden ini. Menteri Sekretaris Negara telah meminta evaluasi menyeluruh program MBG untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan bagi siswa.