Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Ribuan Driver Ojol Gelar Unjuk Rasa di Batam, Berikut Tuntutannya

Ribuan driver ojek online (ojol) dari berbagai komunitas se-Kota Batam memadati kawasan Graha Kepri, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (20/5/2025). Mereka menggelar aksi unjuk rasa menolak sejumlah kebijakan perusahaan aplikator yang dinilai tak berpihak pada mitra.

Sejak pagi pukul 09.00 WIB, para driver dari berbagai platform, seperti Grab, Gojek, dan Maxim, mulai berdatangan ke lokasi aksi. Mereka mengenakan atribut komunitas masing-masing, membawa spanduk, serta bendera komunitas ojek online, dengan pengawalan ketat aparat keamanan.

Ketua Komunitas Andalan Driver Online (Komando Batam) Feryandi Tarigan mengklaim, aksi unjuk rasa ojol di Batam ini diikuti sekitar 60 komunitas, termasuk Komando, dan Fordo (Forum Driver Online), Adob (Aliansi Driver Online Batam) dan lainnya dengan total massa aksi mencapai 2.000 orang.

“Ini aksi damai. Kita sudah sepakat tidak akan ada sweeping. Kami juga sudah menghimbau sejak dua hari lalu agar tidak ada anggota komunitas manapun yang melakukan sweeping terhadap driver yang tidak ikut aksi,” katanya.

Tuntutan utama dalam aksi ini mencakup dua hal besar, di tingkat daerah, mereka meminta aplikator menjalankan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri No 1080 tahun 2024 dan SK Gubernur Kepri No 1113, terkait regulasi tarif transportasi online. Sementara di tingkat nasional, para driver meminta potongan komisi hanya 10 persen, meminta penghapusan program Grab Hemat, serta menolak skema ‘Driver Goceng‘ di Gojek dan program aplikator lainnya yang dinilai merugikan mitra. Para pendemo juga menuntut pemerintah menindak aplikator yang tidak menjalankan SK Gubernur tersebut.

Matikan Aplikasi Wujud Solidaritas

Feryandi berharap, dari aksi unjuk rasa ini akan ada perhatian dari pihak perusahaan aplikator maupun pemerintah. Para driver meminta agar difasilitasi untuk berdialog langsung dengan aplikator demi mencari solusi bersama atas berbagai kebijakan yang dinilai merugikan.

“Kami berharap pemerintah dan seluruh stakeholder bisa menemui kami dan memfasilitasi audiensi dengan aplikator di Batam,” ujarnya.

Selama aksi berlangsung, seluruh mitra sepakat untuk mematikan aplikasi ojek online mereka dan tidak menerima orderan sebagai bentuk solidaritas dan tekanan simbolis terhadap pihak aplikator.

Exit mobile version