Salah satu keharusan bagi setiap pebisnis adalah memahami ROI (return on investment) atau tingkat pengembalian investasi secara keseluruhan dalam bisnis yang mereka jalankan. Di artikel Mekari Jurnal ini akan menjelaskan cara menghitung ROI (return on investment) serta rumus atau formula yang digunakan.
Alasan utama dari pentingnya memahami ROI adalah karena merupakan tolok ukuran keuntungan bisnis yang paling tepat.
Dengan mengetahui tingkat pengembalian investasi, segala kegiatan operasional dapat dievaluasi tingkat pengembalian investasinya.
Beberapa pakar keuangan di Tanah Air menganggap ROI sebagai uang atau aset yang diperoleh atau hilang dalam proses investasi sebuah bisnis.
Dalam hal ini, investasi mengacu pada pembelian aset, modal, dan anggaran yang diperlukan sebagai biaya investasi.
Untuk penjelasan yang lebih mendalam, mari simak serba-serbi tentang tingkat pengembalian investasi di bawah ini.
Pengertian Return On Investment (ROI)
Return on invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen.
Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan persentase.
Dalam banyak kasus, ROI digunakan untuk menghitung berapa nilai suatu investasi. Misalnya, investor ingin mengetahui potensi ROI dari suatu investasi sebelum memberikan dana apa pun ke perusahaan.
Menghitung potensi atau return on investment keuangan aktual perusahaan biasanya melibatkan pembagian pendapatan atau laba tahunan perusahaan dengan jumlah investasi awal atau saat ini.
ROI juga digunakan untuk menggambarkan “biaya peluang,” atau pengembalian yang diberikan investor untuk berinvestasi di perusahaan.
Jika seorang pemilik bisnis menginvestasikan uang mereka di pasar saham, mereka dapat mengharapkan untuk menerima pengembalian tahunan minimal 5%.
Dengan menginvestasikan uang yang sama di sebuah perusahaan, pemilik akan mengharapkan untuk melihat return on investment yang serupa, jika tidak lebih tinggi, untuk uang mereka.
Perusahaan bahkan menggunakan return on investment untuk mengukur keberhasilan proyek tertentu.
Jika pemilik bisnis menginvestasikan uang dalam kampanye iklan, mereka akan menganalisis penjualan yang dihasilkan oleh iklan dan menggunakan informasi tersebut untuk menentukan ROI.
Jika uang yang dihasilkan melebihi jumlah yang dibelanjakan, maka bisnis dapat menganggapnya sebagai ROI yang dapat diterima.
Saat menghitung ROI tahunan, Anda mencari laba atas investasi tahunan rata-rata yang diperoleh selama periode investasi.
Ini menunjukkan kepada Anda seberapa menguntungkan usaha itu, yang sangat membantu, karena ROI tidak termasuk periode holding investasi dalam formulanya.
ROI tahunan dapat membantu Anda menganalisis dan membandingkan kinerja investasi Anda selama periode waktu tertentu.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Return On Investment (ROI)
Berikut adalah faktor yang dapat mempengarhui return on investement (ROI):
- Turnover dari operating assets atau tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasional, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu.
- Profit margin, adalah besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam bentuk persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin dapat mengukur tingkat keuntungan perusahaan dan dihubungkan dengan penjualannya.
Return on investment sebagai bentuk teknik analisa rasio profitablitas sangat penting dalam suatu perusahaan.
Pengusaha dapat mengetahui seberapa efisien perusahaan guna memanfaatkan aktiva untuk kegiatan operasional dan dapat memberikan informasi ukuran profitabilitas perusahaan.
Manfaat atau Kegunaan Analisis Return on Investment
Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi yang baik, maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian penjualan.
Apabila perusahaan mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh rasio industri, maka dengan analisa ROI dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-rata.
Dengan demikian akan dapat diketahui di mana kelemahan dan kekuatan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh masing-masing divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.
Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
ROI selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan.
Misalnya return on investment adalah dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan jika perusahaan akan mengadakan ekspansi.
Kelemahan Analisis Return On Investment (ROI)
Salah satu kelemahan ROI adalah sulitnya dalam membandingkan ROI suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis.
Hal ini karena terkadang praktik akuntansi yang digunakan oleh masing-masing perusahaan berbeda-beda.
Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain dapat memberi gambaran yang salah.
Kelemahan lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai dari uang (daya belinya).
Cara Menghitung Return on Investment (ROI)
ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih terhadap biaya.
Rumus atau formula sebagai cara menghitung ROI atau return of investment adalah sebagai berikut:
ROI= (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%
Perhatikan contoh berikut ini:
Misalnya, jika investasi sebesar Rp10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar Rp15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp5.000.000.
Maka secara sederhana perhitungan return on investment (ROI) dalam presentase menggunakan rumus atau formula di atas adalah:
ROI = (Rp15.000.000-Rp10.000.000)
Rp 10.000.000x 100%
ROI = 50%
Dari perhitungan sesuai rumus atau formula di atas, dapat disimpulkan tingkat return on investment (ROI) adalah sebesar 50%.