Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Resistensi Insulin, Inilah Faktor Risiko dan Bahayanya bagi Kesehatan

Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin. Karena resistensi insulin jarang menunjukkan gejala yang khas, seseorang dapat mengalami kondisi ini selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya. 

Tubuh mencerna karbohidrat dalam makanan menjadi glukosa yang kemudian dilepaskan ke dalam darah. Glukosa kemudian diserap oleh tubuh dengan bantuan hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas. Selanjutnya, glukosa yang terserap akan diubah menjadi energi di dalam sel.

Saat seseorang mengalami resistensi insulinpankreas tetap memproduksi insulin, tetapi sel-sel tubuh tidak menyerap glukosa sebagaimana mestinya. Kondisi ini menyebabkan penumpukan glukosa di dalam darah, sehingga kadar glukosa tubuh berada di atas normal. 

Pada kondisi yang lebih parah, resistensi insulin bisa menyebabkan diabetes tipe 2. Ketika kadar glukosa darah berada di atas normal tetapi belum masuk dalam kriteria diabetes tipe 2, kondisi ini disebut prediabetes.

Faktor Risiko Pemicu Resistensi Insulin 

Penyebab resistensi insulin belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa hal yang memiliki keterkaitan atau menjadi faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami resistensi insulin, yaitu:

Bahaya Resistensi Insulin

Selain lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2, penderita resistensi insulin juga berisiko mengalami gangguan kesehatan berikut ini : 

1. Perlemakan hati 

Resistensi insulin bisa menyebabkan tubuh penderitanya tidak dapat memecah lemak, sehingga lemak menumpuk di hati dan meningkatkan risiko terjadinya perlemakan hati. Jika tidak diobati, perlemakan hati bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan ginjal dan penyakit jantung.

2. Aterosklerosis

Meningkatnya kadar gula darah akibat resistensi insulin dapat merusak pembuluh darah, yang kemudian membuat plak mudah menumpuk di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, penumpukan plak tersebut akan membuat pembuluh darah menjadi menebal dan keras. Kondisi ini dikenal dengan aterosklerosis.

3. Gangguan proses penyembuhan luka

Kadar gula darah yang tinggi karena resistensi insulin juga dapat mengganggu proses penyembuhan luka. Hal ini karena ketika kadar gula yang terlalu tinggi bisa mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh dan kelancaran aliran darah yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka. 

4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Seseorang yang menderita resistensi insulin juga berisiko mengalami PCOS, yaitu gangguan hormonal yang berdampak pada siklus menstruasi wanita. Hal ini karena resistensi insulin dapat mengubah fungsi hipotalamus dan kelenjar pituitari, sehingga meningkatkan produksi hormon androgen, yang berkontribusi terhadap PCOS.

5. Gangguan pertumbuhan 

Selain beberapa macam gangguan kesehatan di atas, insulin dalam kadar tinggi dapat mengganggu proses pertumbuhan. Ini karena insulin sendiri adalah hormon yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan.

Exit mobile version