Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Rekayasa Lalin TB Simatupang hingga Akhir Oktober Diputuskan Senin Besok

Gubernur Jakarta Pramono Anung angkat bicara usai uji coba Tol Fatmawati yang dibuka gratis untuk meredam kemacetan parah di kawasan TB Simatupang, Jakarta. Ia mengakui ada pertimbangan untuk melanjutkan skema tersebut.

“Jadi, saya sudah melakukan rapat secara khusus dengan Dinas Perhubungan, asisten pembangunan yang mereka sudah memberikan data. Data terakhir kemarin (Jumat), mobil yang masuk itu lebih dari 750 ribu (dari jam 17.00-20.00),” kata Pramono kepada awak media saat ditemui dalam acara ASN RUN di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025).

Pramono menilai, data tersebut menunjukkan penurunkan signifikan angka kemacetan yang ada di TB Simatupang. Karenanya, besok dirinya akan merapatkan lebih detail kebijakan berikutnya terkait hal itu.

“Untuk itu, hari Senin besok akan diputuskan. Tapi saya sendiri sudah meminta untuk diputuskan sampai dengan akhir Oktober,” jelas Pramono.

Pramono meyakini, jika hal itu bisa dilakukan maka kemacetan di kawasan tersebut bisa semakin terurai.

“Dan kalau itu dilakukan, mudah-mudahan makin membuat TB Simatupang kemacetannya teratasi,” harapnya menandasi.

Langkah Urai Kemacetan

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta menggelar uji coba jalur gratis di Gerbang Tol Fatmawati 2. Hal ini menjadi langkah guna mengurai kemacetan ‘horor‘ yang sehari-hari melewati jalur TB Simatupang dan Fatmawati.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyatskan jika data menunjukkan penurunan kemacetan, maka kebijakan ini akan diperpanjang hingga Oktober. Namun jika belum efektif, kita akan mencari solusi lain. 

“Intinya, setiap masukan publik akan kami respons cepat dengan tindakan nyata di lapangan,” ungkap Syafrin.

Ketertiban Pengguna Jalan

Ia juga menekankan pentingnya ketertiban pengguna jalan agar tidak ada kendaraan yang berhenti sembarangan di pelican crossing, baik taksi, ojek online, maupun kendaraan pribadi

“Jakarta itu kompleks, jadi penanganan masalahnya harus langsung di lapangan,” dia menandasi.

Exit mobile version