Ratusan Ribu Warga Israel Gelar Protes Tuntut Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sandera

Diposting pada

Tel Aviv – Ratusan ribu warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8/2025), dengan kerumunan terbesar berkumpul di Alun-Alun Sandera Tel Aviv untuk menuntut diakhirinya perang di Gaza dan mendesak kesepakatan pembebasan sekitar 20 sandera yang masih ditahan Hamas.

Aksi ini disertai mogok nasional yang membuat jalan, kantor, dan universitas tutup di berbagai wilayah. Polisi menangkap hampir 40 orang selama unjuk rasa.

Protes dipelopori keluarga sandera dan kelompok masyarakat yang menolak rencana pemerintah menduduki Kota Gaza. Einav Zangauker, ibu salah satu sandera, menegaskan bahwa perang telah berubah menjadi “tidak ada gunanya” dan menuntut perjanjian komprehensif untuk mengakhiri konflik.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengecam aksi tersebut, menyebutnya memperkuat posisi Hamas. Sementara Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menuduh protes itu sebagai kampanye berbahaya.

Protes ini terjadi setelah kabinet perang Israel memutuskan untuk menduduki Kota Gaza dan memindahkan warganya, keputusan yang dikecam Dewan Keamanan PBB. Sejak itu, ribuan warga melarikan diri dari kawasan Zeitoun, Gaza Selatan, di tengah serangan udara Israel yang menewaskan sedikitnya 40 orang pada Sabtu (16/8).

Militer Israel menyatakan akan mengizinkan masuknya bantuan berupa tenda untuk memindahkan penduduk Gaza ke selatan, sementara rencana pengungsian massal sekitar satu juta orang masih menunggu jadwal resmi.