Moskow/Kyiv, 29 April 2025 — Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengumumkan gencatan senjata tiga hari di Ukraina mulai 8 hingga 11 Mei 2025, bertepatan dengan perayaan kemenangan Rusia atas Perang Dunia II.
Dalam pernyataan resmi, Kremlin menyebut keputusan diambil atas dasar “pertimbangan kemanusiaan” dan menyerukan Ukraina untuk ikut menghentikan pertempuran. Rusia juga kembali menyatakan kesiapan melakukan perundingan damai tanpa prasyarat.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik keputusan tersebut sebagai upaya menjaga parade Rusia, bukan untuk perdamaian sejati. Zelensky menuntut gencatan senjata setidaknya satu bulan tanpa syarat, demi memberi waktu bagi upaya diplomasi yang nyata.
Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiha turut mendesak penghentian tembakan segera, menyebut gencatan tiga hari hanya sebagai upaya simbolik semata.
Sementara itu, dari Washington, Presiden AS Donald Trump dan Menlu Marco Rubio menyambut pengumuman Rusia namun mendesak agar gencatan senjata bersifat permanen. AS memperingatkan akan menghentikan mediasi perdamaian jika tak ada kemajuan konkret.