
Pemerintah Rusia resmi menjatuhkan sanksi terhadap Daimler Truck, produsen truk terbesar dunia asal Jerman, yang juga merupakan pemasok penting militer Jerman. Sanksi ini melarang individu dan entitas Rusia melakukan bisnis dan transaksi dengan perusahaan tersebut, termasuk pemenuhan kontrak yang sudah ada.
Langkah ini merupakan respons Rusia atas pembatasan yang diberlakukan negara-negara Barat sejak konflik Ukraina pecah. Daimler Truck menjadi entitas ke-33 yang masuk daftar sanksi Rusia sejak Mei 2022, menunjukkan peningkatan ketegangan dalam perang ekonomi antara Rusia dan Barat.
Daimler Truck sebelumnya memiliki kemitraan strategis dengan produsen kendaraan Rusia, KamAZ, dengan kepemilikan saham 15% dan perusahaan patungan sejak 2008. Namun, setelah konflik Ukraina memuncak pada Maret 2022, Daimler Truck menarik diri dari Rusia dan menjual sahamnya.
Kekosongan pasar yang ditinggalkan Daimler kini mulai diisi produsen mobil China, menandai perubahan signifikan dalam hubungan otomotif Rusia. Kremlin mengecam sanksi Barat sebagai tindakan ilegal dan tidak efektif.