Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons pernyataan Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Iklim Hashim Djojohadikusumo terkait masih belum optimalnya penerimaan negara akibat sistem pajak dan bea cukai yang dinilai bermasalah. Purbaya mengakui adanya potensi kebocoran di berbagai lini, meski belum merinci titik-titiknya secara spesifik.
Sebagai langkah perbaikan, Kementerian Keuangan mendorong penerapan otomatisasi di sektor Bea dan Cukai, khususnya untuk pengawasan produksi rokok. Otomatisasi ini dinilai penting agar pengawasan dapat dilakukan secara real time, akurat, dan tidak lagi bergantung pada pelaporan manual.
Purbaya menyebut teknologi pemantauan produksi rokok yang diusulkan sudah cukup baik dan memungkinkan data produksi langsung masuk ke sistem keuangan Bea dan Cukai. Setiap produk rokok nantinya akan dilengkapi kode khusus yang dapat dipindai petugas untuk mengetahui asal produk, jalur distribusi, hingga status cukainya. LGO99 SITUS LGO DEPOSIT QRIS
Ia menambahkan, implementasi teknologi tersebut tinggal menunggu proses negosiasi harga agar lebih terjangkau. Menurutnya, modernisasi sistem tidak hanya bertujuan meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga mempermudah pengawasan di lapangan dan menekan potensi manipulasi data.
Selain sektor cukai, Kemenkeu juga tengah mengkaji digitalisasi pajak, terutama untuk perdagangan lintas negara. Namun, Purbaya mengakui penerapan sistem pajak digital internasional masih menghadapi tantangan karena kesiapan teknologi dari para vendor dinilai belum optimal dan memerlukan banyak penyesuaian.









