Jakarta – Proyek Jalan Tol Pejagan-Cilacap sepanjang 95 kilometer ditargetkan mulai konstruksi pada 2029, dengan total investasi mencapai Rp 27 triliun di luar biaya pembebasan lahan. Saat ini, proyek masih dalam tahap pra-studi kelayakan (pre-FS) yang dibantu pemerintah Australia dan diperkirakan rampung Desember 2025, lebih cepat dari rencana semula Januari 2026.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, menyebut tol ini akan dibagi menjadi lima seksi: Bulakamba-Karanganyar, Karanganyar-Bumiayu, Bumiayu-Ajibarang, Ajibarang-Wangon, dan Wangon-Lebeng. Ruas Ajibarang-Wangon di Kabupaten Banyumas dianggap prioritas karena tingkat lalu lintas yang padat.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyatakan dukungan penuh dan menawarkan integrasi proyek tol dengan kawasan industri seluas 1.500 hektare di Dukuh Seti dan Windunegara, Wangon. Integrasi ini diharapkan memperpendek jangka waktu konsesi tol dari 50 menjadi 30 tahun serta menekan tarif tol.
Tol Pejagan-Cilacap diprediksi mampu memangkas waktu tempuh Purwokerto-Pejagan dari 3–3,5 jam menjadi sekitar 1 jam.
Sementara itu, pembangunan Tol Bogor-Serpong via Parung sepanjang 32,03 km ditargetkan mulai Oktober 2025 dan rampung Agustus 2028. Tol ini bagian dari Jakarta Outer Ring Road tahap III (JORR 3) dan diharapkan menarik investasi asing (FDI), memperlancar mobilitas, membuka peluang ekonomi baru, serta menciptakan lapangan kerja padat karya di kawasan Jabodetabek.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menekankan bahwa proyek tol tanpa APBN ini memperkuat ekonomi lokal, menumbuhkan kepercayaan global, dan mendukung kelas menengah Indonesia.

