Penanganan ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines SV 5726 yang terjadi pada 17 Juni 2025 mendapat sorotan positif dari pengamat penerbangan nasional.
Gerry Soejatman, seorang konsultan aviasi, menyebut bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang dan Bandara Kualanamu di Deli Serdang telah menerapkan prosedur yang sesuai dengan standar global.
Menurut Gerry, kedua bandara yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura Indonesia itu telah melaksanakan Airport Contingency Plan secara tepat.
“Itu sudah langkah yang benar dan memang prosedur yang biasa dijalankan oleh bandara di seluruh dunia jika menghadapi ancaman serupa,” jelasnya kepada media, ditulis Sabtu (21/6/2025).
Sesuai Standar Internasional
Ia juga menilai bahwa tidak ada kekurangan mencolok dalam pelaksanaan penanganan insiden tersebut di bandara. Seluruh tindakan yang dilakukan disebut telah sesuai dengan standar internasional di dunia penerbangan.
Meskipun mengapresiasi penanganan yang telah dilakukan, Gerry mengingatkan perlunya evaluasi lanjutan.
Waktu Penanganan
Ia menyoroti salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan, yakni soal jeda waktu antara diterimanya email berisi ancaman dan saat informasi tersebut sampai ke awak pesawat.
“Perlu ditinjau apakah tenggang waktu penyampaian informasi ini masih dalam batas wajar atau perlu diperbaiki. Ini penting untuk menjaga efektivitas prosedur,” ujarnya.
Evaluasi ini, menurut Gerry, diperlukan untuk memastikan bahwa standar yang ada tetap relevan dan bahkan bisa ditingkatkan dalam menghadapi insiden sejenis di masa depan.
Prosedur Keamanan Dijalankan
Insiden bermula ketika pesawat Saudia SV 5726 yang terbang dari Jeddah ke Jakarta dialihkan pendaratannya ke Bandara Kualanamu karena adanya ancaman bom.
Sebagai respons, PT Angkasa Pura Indonesia langsung mengaktifkan Emergency Operation Center di dua bandara utama: Soetta dan Kualanamu.
Seluruh prosedur keamanan dan keselamatan dijalankan sesuai protokol. Setelah dinyatakan aman, pesawat melanjutkan penerbangan ke Jakarta pada 18 Juni 2025.
Seluruh penumpang, yang merupakan jemaah haji, tiba dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta tanpa insiden lebih lanjut.