Presiden Prabowo resmi melantik Muhammad Qodari atau yang lebih sering disapa M Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Qodari menggantikan AM Putranto.
Qodari, lahir pada 15 Oktober 1973 di Palembang, Sumatera Selatan, dikenal sebagai seorang pengamat politik sekaligus peneliti.
Karier Qodari dimulai dari ranah akademis, ia meraih gelar Sarjana Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1997. Ia kemudian melanjutkan studi ke University of Essex, Inggris, mempelajari Political Behavior untuk jenjang magister, yang diselesaikan sekitar 2002.
Kemudian, pada 2016, Qodari meraih gelar doktor Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), melalui disertasi berjudul “Split-Ticket Voting dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014,” dengan predikat sangat memuaskan.
Pekerjaan profesionalnya juga cukup panjang. Qodari memulai karier sebagai peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI) antara Mei 1999 hingga September 2001. Ia lanjut menjadi peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS) hingga Juli 2003, serta menjabat sebagai Chief Editor Majalah Kandidat dan Campaign and Election Magazine pada 2003–2004.
Berpengalaman di Dunia Riset Politik
Qodari juga pernah menjabat Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2003–2005, kemudian Wakil Direktur Eksekutif LSI hingga Oktober 2006. Peralihan kariernya menuju lembaga independen terjadi saat ia mendirikan Indo Barometer pada November 2006 dan hingga kini menjadi Direktur Eksekutif lembaga tersebut.
Nama Muhammad Qodari di dunia politik semakin mencuat ketika dia bergabung menjadi relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro) dan menjadi salah satu pendukung pemerintahan Jokowi.
Dalam posisi itu, Qodari sempat menyampaikan gagasa kotroversial yang mendorong perpanjangan jabatan presiden. Pandangan itu menimbulkan pro-kontra, namun membuat sosoknya semakin diperhitungkan di peta politik nasional.
Usai Prabowo dilantik, Prabowo kemudian melantiknya menjadi Wakil Kepala Staf Kepresidenan mendampingi AM Putranto.