Pemerintahan Trump mulai memulihkan visa ratusan mahasiswa asing yang sebelumnya kehilangan status hukum mereka secara mendadak, memicu ketakutan deportasi massal. Sekitar 1.800 mahasiswa dan 280 universitas terdampak, banyak di antaranya pernah ikut protes politik atau memiliki pelanggaran kecil seperti tilang.
Mahkamah diberitahu bahwa pemerintah kini memperbaiki sistem peninjauan visa pelajar, dan catatan mereka di SEVIS — database pemantau visa pelajar — akan dipulihkan. Namun, ICE tetap berwenang membatalkan visa jika pelajar melanggar aturan imigrasi.
Meski menjadi angin segar bagi banyak pelajar, para pengacara memperingatkan bahwa ini belum sepenuhnya mengakhiri ketidakpastian hukum yang mereka hadapi.